"Kenapa kau membukanya sebelum aku menyelesaikan penjelasanku?" tanyaku menahan nada emosi yang kini sedang bergejolak. Entah sejak kapan pria kayu itu menjadi sangat mengesalkan dari sebelumnya.
"Tentu saja untuk memastikan apakah penjelasan tentang asrama itu masuk ke dalam [Storage] ku atau tidak," jawab Alan.
'Dia itu entah mengapa membuatku merasa dia memiliki dua kepribadian,' pikirku menatap Alan tidak mengerti dengan sebelah alis terangkat dan sebelahnya lagi turun.
Aku menghela napas, lalu memilih untuk mengalihkan pandangannya. Tepatnya menatap Vier yang sedang diam di tempat sambil pandangannya mengarah ke langit. Burung terbang ke arah laut mencari makanan di pagi hari.
"Kau tidak mengeluarkan [Storage] mu?" tanyaku merasa penasaran.
Vier menoleh ke arahku. Menjawab dengan singkat bahwa dia tidak akan melakukan hal seperti itu.
"Jika Alan ada, maka punyaku juga ada."
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com