webnovel

[Istirahat 3]

"Apa teman-temanku juga boleh ikut?"

Axel dan Liam, sebagai pria yang belum mendengar kata 'teman' dari mulut seorang pria yang bernama Altair Noah tersebut terkejut. Dalam hitungan detik, mata mereka yang penuh pertanyaan dan kebingungan seperti orang linglung itu berubah menjadi berbinar. Terharu dengan pertanyaan sederhana yang dilontarkan oleh pria tersebut.

Cathleeya yang mendengar pertanyaan dari Noah sempat terkejut. Membulatkan matanya dan sekejap berubah menjadi hangat. Senyumnya hangat seperti Aphrodite; Dewi Cinta.

"Tentu saja. Mereka juga menyelamatkanku dari api tersebut," tuturnya sambil tersenyum penuh kehangatan.

Dua pria yang berada di kiri kanan Noah itu terkesiap. Yah, lebih tepatnya terkesima akan senyum tulus dari wajah wanita yang naif dan penuh dengan rasa canggung tersebut. Dengan cepat mereka mengalihkan pandangan dan berdeham mengalihkan pandangan mereka dengan pipi yang merah merona.

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com

ตอนถัดไป