PRANG!
Belum sempat Noah mengeluarkan pertanyaannnya, suara pecahan kaca jendela menjadi pusat perhatian. Kafe yang sedang disinggahi Noah dan Ethan menjadi porak poranda. Semua orang yang berada di dekat jendela yang mengarah pada jalanan itu berteriak ketakutan.
"YA TUHAN! MAKHLUK APA ITU!?"
"Heechul ke arah sini!"
"Mama! Aku takut!"
"Semuanya! Ke arah sini!"
"MENJAUH DARI SANA!"
Semuanya panik dan berlari mendekati orang yang telah mengalami [Kebangkitan].
Kepulan asap yang berada di sekitarnya, akibat ulah [False] yang menghantam kaca jendela kafe tersebut dan memporak porandakan yang berada di dekatnya membuat Noah kesulitan bernapas. Dia terbatuk dan mengibaskan tangannya untuk menghilangkan kepulan asap yang berada di sekitarnya.
[TRING!]
[TRING!]
Suara pemberitahuan kembali memekakkan gendang telinganya Noah. Dia berdecih dengan gangguan barusan dan secara tiba-tiba layar mengambang itu kembali mengganggunya dan menghalangi pandangannya.
[Peringatan]
[Hantu Kabut – Tipe Kelas D memulai serangan]
Setelah membaca pemberitahuan itu, Noah membulatkan matanya. Karena Ethan berada di sampingnya, dia merasa penasaran dan menoleh ke samping.
Ethan sedang menatap [Hantu Kabut] dengan tatapan perlawanan. Tidak ada layar mengambang yang muncul di depannya dan itu mengejutkannya.
'Ethan tidak mendapat pemberitahuan?' pikir Noah yang saat ini pikirannya bukan mengarah pada [False] yang bernama [Hantu Kabut].
SHAAA ....
Kepulan asap semakin tebal dan semua orang yang berada di dalam kafe menjadi terbatuk-batuk. Bahkan Hunter yang memiliki sihir tidak bisa menggunakan sihirnya karena minimnya oksigen membuat mereka kehilangan fokus.
'Ini bukan asap dari reruntuhan, tapi ini asap yang dibuat oleh [Hantu Kabut] tersebut!' Noah akhirnya menyadari apa yang terjadi.
"Tidak bisa dibiarkan!"
Ethan tanpa pikir panjang mengeraskan rahangnya dan menjelaskan otot-otot pada tangan kanannya. Cahaya berwarna dark grayish orange mengelilingi pergelangan tangannya dan matanya menyala dengan terang.
TAS!
KREK!
TAK!
Suara rakitan itu menjadi pusat perhatian orang yang berada di sekitarnya. Baja itu membentuk kapak besar yang berukuran sama besar dengan tubuh Ethan. Sihirnya aktif yang ditandai dengan bola matanya yang memancarkan cahaya berwarna dark grayish orange dan kapak besar yang berada di tangannya.
"[Armor Axe]," ucapnya dengan nadanya yang dingin. Tatapan matanya lurus ke depan yang merupakan musuhnya, [False].
'Jadi dia [Berseker],' simpul Noah yang dalam keadaan diamnya menatap Ethan melalui sudut matanya.
[TRING!]
Sekali lagi pesan berbunyi dan memenuhi pendengaran Noah. Dia berdecih dan mengumpat karena telinganya sepertinya akan menjadi tuli jika dia melalui hari-harinya dengan suara [System] yang mengganggu ini.
'Bagaimana jika seorang [Player] berada dalam keadaan genting lalu dia jantungan karena suara [System].'
Noah mengarang ceritanya sendiri. Tentu saja tidak mungkin hal itu akan terjadi dan dia mengeluarkan ketawa sinisnya.
'Hmph. Mati konyol,' pikir Noah disela gurauannya sendiri.
[Misi Harian telah terbuka.
Kalahkan [Hantu Kabut – Tipe Kelas D] dalam waktu [00:59:58]
Reward: 8 poin kekuatan
Jika gagal melaksanakan Misi Harian, maka akan mendapatkan penalty]
Layar biru yang mengambang itu menampakkan tulisannya yang tampak seperti mengancam. Layaknya [Misi Harian] pada Game, Noah memberikan raut wajah protes kepada layar tersebut.
"Ini gila," gumam Noah yang masih menatap tidak percaya pada [Misi Harian] nya.
'Aku memang barusan mengalami [Kebangkitan], tapi sihirku sama sekali tidak bisa digunakan,' pikirnya.
Dia menatap kedua tangannya yang pucat dan berkeringat dingin.
'Tidak.' Noah mengepalkan kedua tangannya.
'Aku harus mengalahkannya. Aku tidak tahu [Penalty] seperti apa yang dibilang [System]. Untuk mencegahnya, aku harus mengalahkan [False] itu.'
Matanya tertuju pada [Hantu Kabut] yang membuat orang biasa ketakutan melihatnya. Memang, wajahnya seperti hantu dan [False] tersebut tidak menapak pada tanah. Kabut putih yang menghalau pemandangan merupakan ciri khas [False] tersebut.
Noah yang pertama kali melihat [False] dalam jarak lebih dekat dari jaraknya ke Golem itu merasakan bulu kuduknya berdiri. Dia kagum pada apa yang sedang dialaminya dan memuji [Hantu Kabut] tersebut.
"Dia benar-benar memiliki kepribadian yang kuat," ketusnya.
Tapi, tanpa dia sadari, meja yang berada jauh darinya melayang dan menerjangnya dalam kecepatan yang tidak bisa diprediksi.
BRAK!
Meja tersebut hampir mengenai Noah yang sedang berdiri menatapnya. Dalam sekejap mata, meja yang tadinya menyerang Noah langsung hancur.
Tidak cukup waktu beberapa detik, Noah menyadari apa yang sedang terjadi. bulu kuduknya yang tadinya berdiri akhirnya mendapatkan jawabannya bahwa nyawanya hampir saja diambil oleh malaikat maut.
'Apa itu tadi?' pikir Noah dalam keterkejutannya.
Dia menoleh ke belakang dengan matanya yang tajam itu membulat dan menampakkan manik matanya yang berwarna midnight express tersebut lebih jelas dari sebelumnya.
Ya. Meja itu sudah tidak berbentuk lagi. Hancur secara berkeping-keping dan menyisakan serabut.
'Jika aku mengenai serangannya, aku sudah pasti hancur!' Keringat dingin mulai membasahi keningnya, dan dengan cepat dia menyekanya dengan punggung tangan.
Dia kembali menatap lurus ke depan untuk melihat [Hantu Kabut] yang baru saja menyerangnya. Tatapan perlawanan muncul pada dirinya, meskipun dia masih merasakan keraguan di dalam hatinya. Sihirnya atau kekuatannya masih belum bisa digunakannya.
"[Status]."
[TRING!]
[Status
Mana: 100
Status: -
Element: Kegelapan
Kekuatan: 10
Daya tahan: 12
Kelincahan: 15
Pertahanan: 12
Kecerdasan: 46
Indera: 20]
Layar yang menghambat pemandangan Noah itu menampakkan [Status] nya. Dengan penuh perhitungan dan meski dalam keadaan yang terkejut, Noah memerhatikan sekitarnya yang disibukkan dengan serangan [Hantu Kabut].
'Sejak kapan aku memiliki [Mana]?' pikirnya.
Tapi, dia tidak ingin mengambil jalan yang rumit. Spontan Noah menepis segala macam pertanyaan yang muncul dalam benaknya dan menatap para Hunter -termasuk Ethan- sedang sibuk menyerang [Hantu False] yang memiliki sistem pertahanan yang kuat.
BRAK!
Suara hantaman benda besar yang berbentuk batu mengenai perisai [Hantu Kabut] yang berupa kabut putih yang terlihat samar. Satu Hunter yang berupaya menyerang bagian kepala [Hantu Kabut] itu tersenyum kaku. Rasa takutnya lebih besar yang terlihat jelas pada kedua tangannya yang mengulur ke depan.
[Hantu Kabut] yang merasakan serangan kuat dari Hunter tersebut menoleh dengan cepat. Dengan mulutnya yang berbentuk huruf o itu semakin melebar dan sesuatu yang berada dari dalam mulut itu bersinar dan kian membesar.
CTAS!
Laser keluar dari mulut [Hantu Kabut] dan melesat dengan cepat. Cahaya yang menyilaukan itu membuat semua orang yang menontonnya harus menutup kedua mata mereka. Dengan sifat yang cekatan, Ethan yang merupakan [Berseker] melompat menuju Hunter tersebut dan menghalau serangan [Hantu Kabut] dengan [Armor Axe] miliknya.
TRANG!
Serangan berhasil ditepis oleh Ethan dan mengenai benda lain. Meja yang sudah menjadi tumpukan barang rusak tersebut langsung meledak.
BLAR!!!
Setelah serangan itu berhasil ditepis oleh musuhnya, [False] yang merupakan [Hantu Kabut] itu mengalihkan pandangannya. Dia menatap ke sampingnya yang tepatnya terdapat seorang pria bersurai hitam berdiri sambil menatap [Layar Status] nya.
[False] itu kembali membuka mulutnya dan menargetkan serangannya ke arah pria tersebut. Asap di sekitarnya semakin tebal dan Ethan yang menyadari pergerakan dari [False] tersebut berteriak bahwa orang yang berdiri itu ialah temannya.
"Altair Noah!" teriak Ethan dengan kerasnya.
Noah spontan menutup layar yang mengambang di hadapannya dan segera menoleh ke sumber suara. Masih belum tersadar dengan situasi, Ethan yang pernapasannya tidak berjalan dengan lancar dengan cepat beranjak dari tempatnya berdiri. Segera melindungi Noah meskipun dia bukanlah [Tanker].
"DI BELAKANGMU!"
Ethan menyambungkan kalimatnya yang sempat terjeda. Namun, sayangnya sudah terlambat. [Hantu Kabut] sudah mengumpulkan serangannya di mulutnya dan dengan cepat melesat ke arah Noah.
THUD.
Sekejap pandangannya menjadi gelap dan suara orang yang berisik menjadi hening.