webnovel

Kemarahan Ai Chenghan (1)

Ai Zhiyi tidak berani mengeluarkan suara, apalagi untuk memberikan sebuah penjelasan, dikarenakan itu bukanlah keinginannya untuk tinggal di rumah ini sekali lagi. Jika bukan karena Ai Zhizhu yang memaksanya, ia sudah pasti pergi dan kemungkinan tidak akan pernah kembali lagi.

Melihat suasana mereka sedikit lebih rumit, Ai Zhizhu pun segera angkat bicara dengan menjelaskan, "Ayah, Zhiyi sedang demam. Kami baru saja pulang dari rumah sakit, jadi aku memintanya untuk beristirahat di sini selama sehari hingga demamnya turun. Ketika besok dia sudah merasa lebih baik, maka aku akan segera membawanya ke bandara besok pagi. Aku janji."

Meskipun sorot mata Ai Chenghan terlihat sangat tidak berperasaan dan penuh kebencian, sepertinya ia masih memiliki belas kasih di dalam hatinya sebagai seorang ayah. Setelah mendengar penjelasan dari putra sulungnya tersebut, ia tidak menghentikan mereka dan masuk tanpa sepatah kata.

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com

ตอนถัดไป