"Hei, kalian. Minggir, apa yang kalian lakukan? Lepaskan aku!" teriak pria itu, dia terus memberontak dari kuncian Zero dan juga Octans, tak terima tubuhnya dipegangi.
Sedangkan aku masih fokus memeluk gadis kecil yang aneh ini. Kenapa aku menyebutnya aneh karena menurutku memang aneh dia mengetahui identitasku padahal aku belum mengatakan apa pun padanya apalagi mengenalkan diri.
"Anda Putri Giania, bukan?" tanyanya sekali lagi yang membuatku semakin yakin bahwa dia memang mengenaliku.
Aku pun mengangguk tanpa ragu. "Kita lebih baik pergi dari sini. Tempat ini tidak aman."
Aku menyadari di sini sudah tidak aman karena kami kini menjadi pusat perhatian semua pengunjung. Semua pasang mata kini tertuju pada kami.
Aku pun menoleh pada Zero dan Octans yang masih memegangi pria itu karena tak ingin dia kembali menyakiti kami. "Lepaskan dia. Kita pergi dari sini," ucapku mengajak mereka pergi secepatnya.
"Melepaskannya? Jangan bercanda. Dia nyaris menyakitimu."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com