webnovel

SOSOK DI MASA LALU

"Iya, Umi… Lutif insyallah akan selalu bersyukur. Jaman sekarang, walaupun hamoir seluruh masyarakat negeri kita sudah pada makan nasi. Tapi, tidak semua bisa makan dengan kenyang. Lauk yang mereka miliki kadang juga ala kadarnya. Bahkan, ada yang rela mengencangkan pinggang menahan lapar karena memang taka da yang di makan sebab, orangtuanya tidak memiliki uang, kan?" ujar bocah itu sambil mendongak menatap uminya dengan kedua matanya yang membulat.

"Ya sudah, kalau begitu, kita beli sayur kol, kubis, bunvis, kacang panjang wortel dan juga terong, ya? itu sudah cukup belum?" tanya Arsyla sambil berjalan menggandeng tangan ptranya.

"Sudah sangat cukup sekali, Umi… "

"Memangnya, bu Guru kemarin meminta membawa berapa jenis sayuran, sih?"

"Tiga jenis sudah cukup, Umi. Tapi, jika memang ada lebih banyak, ya lebih baik kata beliau kemarin."

"Ya sudah, kita beli seperlunya saja. karena, sesuatu yang berlebihan pun juga tidak baik."

"Iya, Umi… "

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com

ตอนถัดไป