Liu Anqier terdiam, matanya tampak nanar. Kemudian butiran bening itu kembali jatuh dengan sangat sempurna di pipinya. Dia tidak tahu apa yang dikatakan oleh Chen Liao Xuan tentang takdir dan sebagainya. Tentang seolah-olah keduanya telah saling mengenal sedari dulu dan bahkan sebelum Liu Anqier mengetahui apa pun itu. Namun ada satu hal yang membuat Liu Anqier bingung. Dia seolah merasakan apa yang dirasakan oleh Chen Liao Xuan, sakit itu, sesak itu, dan rasa nelangsa yang kini tampak menganga di dalam hatinya. Perasaan kelu yang seolah tak bisa diredam oleh apa pun juga.
Kenapa… kenapa bisa Liu Anqier merasakan rasa seaneh ini? bahkan hatinya tersa begitu sesak dan pedih. Seolah dihujam oleh ribuan jarum dan terasa sangat menyakitkan. Liu Anqier tidak bisa seperti ini. Liu Anqier tidak bisa merasakan rasa sakit yang luar biasa ini. dadanya sesak, dan rasa sakitnya benar-benar menembus sampai ke permukaan.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com