Tiana menatap dengan raut wajah ketakutan melihat bagaimana kepala Oliver dihancurkan begitu saja oleh sang beast putih tersebut, dalam cengkeramannya yang kuat, kepala Oliver seolah tidak memiliki arti apa- apa. Hal tersebut dilakukan dengan sangat mudah.
Bahkan Tiana tidak sempat menutup matanya untuk menutupi dirinya agar tidak melihat hal semengerikan itu.
Tubuh Tiana gemetar dan kakinya sangat lemas ketika darah merah yang pekat tersebut terpercik ke wajahnya dan lebih banyak darah lagi yang berlumuran di sekitar tubuh- tubuh ke sepuluh orang lainnya yang telah mati tidak berdaya di tangan sang monster.
Dan ketika segalanya telah berakhir, ada kesunyian yang mencekam yang terjadi ketika lycan putih tersebut menatap Tiana melalui matanya yang merah, semerah darah yang telah dia tumpahkan.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com