webnovel

accident#46

"BANGSAT SERIUSAN??"

"Iyeee, makanya yang lain pada mau ke bogor nyusulin si Peak" jawab Chimmon pada Sing yang masih melongo karena terkejut akan kabar tiba tiba ini.

Padahal saat ini ia sedang duduk santai dengan Chimmon di cafe, hingga kekasihnya Purim itu memberitahu bahwa Peak sudah dikonfirmasikan hamil.

Sungguh berita mengejutkan.

Padahal pernikahan BoomPeak tinggal terhitung minggu saja, tetapi justru kecolongan dan membuat mereka harus bekerja dua kali lebih hati hati.

"Kita kesana kapan??" Tanya Sing.

Chimmon menyedot jus jambunya, lalu menatap lelaki berperut buncit itu kembali.

"Lusa, makanya Max sibuk apa engga hari itu?" Sing berpikir sebentar. Lusa berarti tanggal 17 mei, ia lalu membuka ponsel dan mengecek jadwal terbang suaminya itu.

"Hmm, Max ada flight jam 3 pagi ke Bali, trus jam 6 nya ke palembang, jam 1 siangnya baru balik ke jogja" jelas Sing.

"Kalo gitu sore an aja kita berangkatnya, lagian Perth belum pesen tiketnya juga kok" ucap Chimmon.

"Tiket apaan?" Tanya seseorang seraya duduk di samping Chimmon.

"Tiket ke bandung, kan mau nengok Peak" jawab nya pada kekasihnya itu, Purim.

Lelaki itu mengangguk. Ia lalu menatap Sing sekilas dan menurun ke perutnya.

"Jagoannya om, lagi ngapain disana?" Tanya Purim sambil memandang perut Sing yang sudah sangat jelas terlihat besarnya.

Diperkirakan sudah berumur 5 bulan 13 hari menurut Sing.

"Dede lagi ngemil" jawab Sing setengah terkikik.

Chimmon menahan senyumnya ketika melihat interaksi kecil kekasih sekaligus tunangannya itu dengan sahabatnya.

Sungguh lucu. Dan ia ingin Purim tahu, bahwa sebenarnya ia juga memiliki keadaan yang 'sama'.

Hihi.

Jadi sepulangnya dari cafe bersama Sing, pasangan itu kembali ke apartemen dan berniat untuk istirahat.

Tetapi,

"Jaa" panggil Chimmon pada Purim yang sedang memakai kausnya.

"Kenapaa jaaa?" Sautnya seperti biasa.

Chimmon tersenyum kecil, ia lalu menarik selimut hingga menutupi kakinya, lalu ia bersandar di kepala kasur.

"Kok diem? Ihh ini calon istri nya maspur kenapa?" Bingung Purim lalu duduk di pinggiran kasur, dan mengacak pelan rambut Chimmon.

"Nchim punya hadiah, tapi jaa harus tutup mata dulu" ujar nya sambil menatap dalam pada pria itu.

Purim mengangguk, ia lalu segera memejamkan matanya dan menunggu apa yang akan dilakukan oleh tunangannya itu.

"Dahh, mau dikasih apaan ni? Kan jaa gak ulang tahun" bingung Purim.

"Udaah, tutup mata aja dulu" Chimmon kemudian mendekat padanya, mengambil benda yang sedari tadi berada di sakunya, lalu menempelkan itu di antara telapak tangannya dengan dada bidang milik Purim.

"Hmm? Udah?" Tanya Purim.

"Udah, ketebak gak ini apa?" Purim membuka matanya, lalu menatap Chimmon penasaran, dan memang ia merasakan benda itu menempel.

"Apa ini?"

Purim mengambil barang itu perlahan, sedangkan Chimmon mati matian menahan senyumannya agar tidak mengembang dengan cepat.

Purim menatap benda itu, ia meneliti spesifikasi nya cukup lama, hingga akhirnya ia menatap lelaki kecil di hadapannya kini.

"For real??" Herannya.

Chimmon mengangguk semangat.

"This is for real??!"

"Yeah!" Jawab Chimmon.

"Dua garis jaaa, dua garis??? There's Pluem baby here??!!" Ia menatap perut Chimmon dan meletakkan tangannya disana.

"Yeah, dad!! This is our baby!!" Seru Chimmon.

Purim menganga lebar, ia terlalu senang se senang itu hingga akhirnya ia mengangkat Chimmon ke gendongannya dan memutar tubuh kecil itu dengan bahagia.

"GUE BAKAL JADI DAD ANJIIIIIIRRR!!!!!" Serunya kepalang senang. Chimmon tertawa, ia masih dalam keadaan diputar oleh Purim digendongannya.

"I have a baby!!! Sayaaaaang banget sama nchim!!!" Purim merengkuhnya, lalu mendaratkan ciuman lembut pada nya untuk melampiaskan rasa senang nya.

"Harus kasi tau mom sama dad!!!" Chimmon mengangguk semangat, ia lalu menatap lelaki yang setia memeluknya itu menelepon orangtuanya.

"Mom!! Tebak apa yang Purim dapetin hari ini!!" Tanya nya excited.

"Woww, what is that? Kamu matting sama nchim lagi?"

"Noo, mom. Guess what??"

"Kamu cuddle sama nchim??"

"Aaah, noo moom!!"

"Then, what?? Kamu kayaknya seneng banget??"

"Aaaaaa!! Nchim hamil mom!! Hamiiill!!!" Serunya terlampau senang.

"SERIOUSLY?? Serius nchim hamil??"

"Iyaaa moom, aku baru dikasih tau ini!!" Serunya kembali dengan mata berkaca.

Chimmon tersenyum, melihat Purim yang terlampau senang hingga menangis seperti ini membuatnya cukup yakin.

"MOM OTW KE JOGJA SAYANGG!!"

"SIP MOM!!"

"WAIT ME THERE!!"

Setelah menghubungi orangtuanya, Purim melempar asal ponselnya dan kembali memeluk erat Chimmon.

"Jaa seneng banget, so happy" lirihnya membuat Chimmon mengelus rambutnya pelan.

"Me too, dad?" Panggil Chimmon ragu ragu membuat Purim menatapnya kagum.

"So cool!!"

Keduanya tertawa, lalu asik mengobrol dan mendalami saat saat mengharukan itu dengan damai, kalau saja tidak diganggu satu panggilan dari teman mereka.

"Gue lagi seneng seneng, nape lu tiba tiba nelpon?" Tanya Chimmon bete.

"BANGSAAAT MAAAAKK, BINI GUE HAMIL ANJIIIRR"

"HAAHH??! SERIUSAN?? TOEY HAMIL?? JUGA??"

"iyaaa!! Seneng banget gue ampe pen jungkir balik!!"

"Heh gue juga hamil, sat. Kok bisa barengan sih kami berempat??"

"LU HAMIL JUGA MAK?? ASTAGA MO PINGSAN GUEE!!"

"Astaga, bisa bisa ntar nular lagi ke yang lainnya" pusing Chimmon setengah senang.

Dan benar saja apa yang dikatakannya barusan.

Karena sekarang, Fiat dan Frank tengah menikmati morning sick nya.

"Yaampun dek, minum dulu nih" Oajun menyodorkan segelas air hangat pada Fiat yang terduduk lemas di kamar mandi.

"Mual banget, kak" keluhnya sambil memegang perut.

"Yaudah, balik ke kasur aja ya? Baringan dulu, kakak panggil dokter Sam dulu" Oajun mengangkat Fiat kembali ke kasur, lalu menyelimutinya.

Ia senang tetapi juga pusing karena hal ini.

Sama seperti Drake.

"Ya gamauuu! Kan aku maunya yang pororo abaaaaang!!" Omel Frank sambil memeluk boneka penguin nya.

Drake menghela napas, lalu menghampiri istrinya itu yang sedang merajuk.

"Adeek, pororo mana ada yang tayang jam seginii. Mending nih nonton maruko aja kan lucu" ujarnya sambil mrnyodorkan remot pada Frank yang masih merengut.

"Ya gak mau, kan adek bayinya yang minta, ayahnya turutin lah. Kalogak nanti adek bayinya gamau deket deket sam--"

"Iya adek sayang, iya. Yaudah abang setelin dari youtube aja yaaa" sela Drake sambil tersenyum. Ia lalu segera menuruti apa maunya ibu hamil ini agar tak mengoceh lagi.

Bisa bisanya, mereka hamil disaat yang berdekatan. Dan Sing menjabat sebagai mama paling awal di geng mereka.

Semua berita mengejutkan ini, belum sampai ke Max yang sedang asik mengarungi pulau bali menuju jogja diatas sana.

Mungkin bisa saja ia menertawakan teman temannya yang masih kesulitan melewati masa masa krisis diawal kehamilan istri mereka.

Hehe.

_________________________________________