"Anda ingin ke suatu tempat?" tanya Hendra mengikut di belakang pria itu.
"Tidak perlu, aku bisa sendiri. Kau tetap di sini, jaga wanita itu," pinta Devan.
"Baik, Tuan."
"Ah iya, aku lupa. Jangan sampai membiarkannya pergi sebelum aku datang."
"Baik, Tuan."
Devan hanya mengangguk tanpa menoleh ke arah paruh baya itu, terus berjalan ke arah parkiran yang dipenuhi dengan ferrary berbagai type dan warna.
Memilih ferrary hitam sebagai kendaraannya, Devan kemudian meninggalkan halaman rumah.
Tanpa pria itu sadari, seseorang tersenyum melihatnya pergi, tak jauh dari gerbang, Byanca memarkirkan mobilnya.
"Tidak ada yang bisa merebutmu dariku, Devan Atmadja. Siapapun itu," gumam Byanca.
Tanpa menunggu lama ia segera menginjak gas.
"Lukman, buka gerbangnya," Byanca meneriaki pria itu dari dalam mobil.
"Nona Byanca? Baik tunggu sebentar," balas security tersebut lalu membuka gerbang.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com