Saat itu hujan air mata menemani perjalanan ku dari sekolah sampai ke rumah sakit. Aku berlari kencang dan ketika sampai di sana aku langsung mencium kening, pipi, dan juga kaki mama, mengharap maaf atas semua tingkah laku ku pada mu selama ini ma.
Tujuh hari aku menyiram makam mama. Tapi tetap tal sanggup membayar kehilangan saat saat terakhir melihat mu. Sedih itu tak kungjung pergi meninggal kan ku. rasa kehilangan itu semakin menyiksa batin ku. hingga aku coba untuk bangkit kembali dan memberikan keyakinan pada diri ku sendiri bahwa jasad mu memang ada disini, dan juga di hati ku.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com