Nit... Nit... Nit...
Suara mesin-mesin dalam ruangan itu, terdengar mengerikan. Detak jantung yang harus ditompang dengan alat, bisa kapan saja berhenti berdetak.
Sesaat yang lalu, tepatnya, 10 menit yang lalu. Diego kejang. Tubuhnya merespon untuk suatu hal tapi entah apa itu.
Nao awalnya menangis. Dia menangis sesenggukan lalu dipeluk oleh Alfi dan Rans. Takut dan belum siap untuk kehilangan merasuki diri mereka.
"Sudah 10 menit, tapi kenapa Dokter belum juga keluar?" tanya Nao. Nao mencengkram kemeja yang Rans pakai.
"Apapun itu, kita harus yakin supaya Tuan juga yakin," kata Alfi.
Mereka seakan-akan kehilangan semangat. Dalam sehari, tubuh Diego bisa kejang disetiap jamnya.
Ceklek!
Dokter keluar dari ruangan Diego dirawat. Dia menggeleng kepalanya dan detak jantung mereka seakan berhenti. Awalnya, mereka masih memiliki harapan tapi sekarang, apakah harapan itu akan punah?
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com