Naura membuka sandwich yang ia suapkan ke dalam mulut Loid. Setumpuk cabai yang sudah diiris ada di sana. "Pffffff... Hahahaha..." Naura tertawa.
"Kenapa?" tanya Dev yang sedang berada di dalam ancaman Loid.
"Aku kira mukanya merah karena dia terharu atau nahan ingin pup. Gak tahunya, seorang Loid tidak tahan pedas. Hahahahaha... Emmmmm..." Loid langsung membungkam mulut Naura yang tertawa terbahak-bahak.
"Pelankan suaramu. Aku malu," bisik Loid.
Naura mengangguk. "Lega juga bisa tertawa. Kalian ini menghibur sekali," ucap Naura.
Naura duduk. Loid berada dibelakangnya sembari memegang pundak Naura. "Naura, apa kau tidak ingin kembali?" tanya Loid.
Deg...
Naura tersenyum namun matanya tampak sendu. "Aku tidak akan kembali," kata Naura.
"Tapi Delice membutuhkanmu."
"Tapi aku sudah tidak membutuhkannya. Ah, iya. Ajak aku jalan-jalan malam ini. Besok, aku memutuskan untuk memulai hidup baru," ucap Naura.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com