Alex saat ini sedang berjalan jalan di sekitar sekolahnya karena bosan. Dia kemudian memutuskan untuk menuju ke lapangan tenis dan melihat trio mesum sedang menonton pertandingan tenis dengan wajah mesum.
"Apa yang kalian lakukan?" Alex bertanya.
Mereka bertiga terkejut ketika mendengar suara Alex dan berbalik dengan tergesa-gesa.
Para gadis yang bermain tenis senang ketika melihat Alex datang. Mereka sudah mencoba mengusir trio mesum tapi mereka selalu kembali lagi, dan mereka benar benar lelah dengan itu.
"Kami tidak melakukan apapapun!!" Kata Matsuda.
Motohama memiliki penampilan berambut hitam dengan kacamata kotak di wajahnya.
"Benar! Kami tidak melakukan apapun!" Kata Motohama.
Motohama memiliki penampilan kepala botak plontos dan matanya selalu terlihat tertutup.
(AN : Jika tertukar karakternya, saya minta maaf).
"A-Aniki! Kami hanya mengamati permainan tenis saja!!" Kata Issei.
Alex mengangkat alisnya dan menatap mereka, "Hooo? Mengamati... Benarkah?"
Mereka menelan ludah dan mengangguk dengan cepat.
"Oke, aku percaya kepada kalian," Kata Alex yang mengejutkan mereka bertiga.
"Be-Benarkah!?" Mereka bertiga berkata dengan bersamaan.
Alex menganggukan kepalanya, "Iya, aku percaya kepada kalian kok," Kata Alex. Dia kemudian berbalik dan berjalan pergi, "Kalau begitu, sampai jumpa."
Para gadis yang tadi berharap akan mengusir trio mesum itu kecewa, ketika melihat Alex berjalan menjauh pergi.
Melihat Alex yang sudah menjauh, trio mesum saling memandang dan mengeluarkan senyum mesum mereka lagi.
"Ayo kita lanjutkan lagi," Kata Motohama.
Matsuda mengangguk dan mengeluarkan kamera, "Bagaimana kalau kita menfotonya dengan ini. Aku kemarin baru saja membelinya dari uang tabungan ku."
"Bagus Matsuda!! Nanti kirimkan fotonya ke ponselku!!" Kata Issei sambil mengacungkan jempolnya.
"Benar! Nanti kirimkan ke ponselku juga!!" Kata Motohama.
Matsuda berdiri dan menyentuh kacamatanya sambil berpose keren, "Tenang saja, kalian para pengikutku, aku akan selalu memberi kalian berkah."
Issei dan Motohama merasa Matsuda bersinar seperti Dewa. Keduanya kemudian bersujud dan menyembahnya.
"Matsuda-sama yang agung..." Kata Issei sambil bersujud.
"Matsuda-sama yang pengasih..." Kata Motohama sambil bersujud.
"Hahaha! Sembahlah aku, kalian para pengikutku!" Kata Matsuda dengan tertawa keras.
Para gadis benar benar kesal dengan mereka sekarang.
"Sampah.." Kata gadis A.
"Menjijikan..." Kata gadia b.
"Mesum..." Kata gadis C.
Trio mesum mendengar cemoohan dari para gadis tapi mereka tidak peduli dan langsung menempel di pagar sambil mengamati tubuh para gadis.
"Lihat lihat! Payudaranya gadis itu sangat besar!" Kata Issei dengan wajah mesum.
"Lihat! Aku mendapatkan foto celana dalamnya!!" Kata Matsuda.
"Mana mana!?" Kata Issei dan Motohama.
"In--" Sebelum Matsuda menunjukan fotonya kepada mereka, ketiganya ditendang dengan keras sampai terpental beberapa meter jauhnya oleh Alex.
"Bodoh, mana mungkin aku percaya kepada kalian," Kata Alex sambil mengambil kamera yang jatuh di tangannya setelah terbang karena tendangannya.
Alex kemudian meremas kamera itu hingga hancur berkeping keping dan menoleh kearah para gadis, "Apakah kalian baik baik saja, para kucing kecil?"
"Kyaa!! Ada Lazy Prince menyelamatkan kita!!" Kata gadis A.
"Lazy Prince!? Mana mana!!" Kata gadis B.
"Kyaa!! Lazy Prince, tolong bersalaman denganku!!" Kata Gadis C.
Para gadis berteriak kegirangan ketika diselamatkan oleh Alex.
"Ma, ma, jangan ribut, para kucing kec-- UHUK!!" Alex tidak menyelesaikan kata katanya karena punggungnya di tendang oleh Koneko.
Alex tersungkur di tanah dan benar benar pingsan karena tendangan Koneko sangat kuat dan dia tidak mempersiapkan dirinya.
Setelah menendang Alex Koneko kemudian berbalik ke arah para gadis dan berkata, "Aku minta maaf menganggu kesenangan kalian."
"Ehhh!! Kenapa Lazy Prince kau tendang!?" Kata gadis A.
"Benar! Mesikpun kamu adiknya, aku tidak akan memaafkannya!!" Kata gadis B.
"Benar! Benar!" Kata Gadis C.
Koneko mengabaikan cemoohan para gadis dan mengambil sesuatu dari kepalan tangan Alex, dia kemudian menujukannya kepada para gadis, "Lihat, aku menemukan SD Card dari tangannya, Nii-san tadi hanya menghancurkan kameranya dan tidak menghancurkan SD Cardnya, dia mungkin akan menyimpan SD Card ini untuk koleksinya."
"K-Kalau Lazy Prince m-mau menyimpanya, aku t-tidak keberatan," Kata gadis A.
"Be-Begitukah? Kalau b-begitu tolong serahkan itu kepada Lazy Prince agar dia menyimpannya dengan baik baik," Kata gadis B.
"A-Apakah fotoku ada didalamnya tidak, ya.." Kata gadis C.
Koneko menghela nafas dan mengabaikan para gadis yang memerah. Dia kemudian mengambil Alex dan menyeretnya menuju UKS untuk dirawat. Dia sebenarnya tadi berbohong kepada para gadis itu dan dia hanya kebetulan menemukan SD Card itu di tangannya. Dia hanya cemburu ketika melihat Alex memanggil gadis acak dengan panggilan 'Kucing Kecil' karena dia merasa bahwa panggilan itu hanya untuknya.
Koneko terus berjalan di lorong sambil menyeret Alex di belakangnya dan terus mengabaikan tatapan aneh dari semua orang.
Dia terus berjalan sampai berhenti ketika melihat Ketua Osis yang sedang berpatroli, dia kemudian menundukan kepalanya dan memutuskan untuk menyapa, Selamat bekerja, Sona-senpa."
Sona memiliki penampilan wanita muda berkacamata dengan sosok langsing, rambut hitam ditata dengan potongan bob pendek dan mata ungu. Dia memakai seragam gadis Akademi Kuoh lengkap.
Sona hanya menganggukan kepalanya ketika Koneko menyapanya, dia kemudian memperhatikan Alex yang sedang pingsan sambil diseret oleh Koneko dan dia hampir terjatuh karena kaget ketika melihatnya. Dia bertanya tanya apakah Koneko baru saja membunuh Alex.
Alex perlahan membuka matanya dan merasa sangat pusing sekarang. Dia melihat bahwa kerah belakangnya sedang di tarik oleh Koneko, dia melepaskannya dan berdiri sambil memegang kepalanya karena sedikit pusing, "Apa yang terjadi, Koneko?" Dia bertanya.
"Kau tadi mengambil celana dalam sesorang gadis dari loker dan ketahuan yang membuat kau dikeroyok sampai pingsan," Kata Koneko.
"Siapa yang percaya dengan itu!" Alex tidak bisa menahan tsukkomi ketika mendengar kata Koneko.
Alex kemudian menoleh dan melihat Sona yang menatapnya dengan tatapan tajam. "A-Ada Apa, Sona-senpai?" Kata Alex dengan tergagap. Dia memiliki firasat buruk tentang ini.
"Apakah kau benar benar mencuri celana dalam gadis?" Kata Sona sambil menatapnya dengan curiga.
"T-Tentu saja tidak senpai," Alex berkata. Dia kemudian menoleh ke Koneko. "Benarkan? Koneko," Kata Alex dengan tatapan memohon.
Koneko merasa lucu ketika melihat Alex sangat tidak berdaya seperti ini, dan memutuskan untuk mengerjainya. Dia menoleh ke arah Sona dan berkata dengan wajah serius, "Tidak senpai, dia berbohong, aku tadi melihatnya berlarian di lorong sambil membawa celana dalam sebelum dia di kepung oleh para gadis."
'OIIII!!! Jangan buat imageku yang bagus menjadi rusak!!' Alex berteriak berdarah darah di dalam hati ketika mendengar penjelasan Koneko. Untungnya tidak ada sesorang di sekitar, jika sesorang melihat adegan ini, mungkin citra Alex benar benar turun drastis.
Sona menatap Alex dengan tatapan galak dan berkata, "Alex, ayo ikuti aku ke ruang Osis."
"T-Tapi, senpai.." Alex putus asa.
"Tidak ada belas kasihan, cepat ikuti aku ke ruang Osis," Kata Sona. Dia kemudian mengambil kerah belakang Alex dan menyeretnya seperti Koneko tadi.
Alex merasa tidak berdaya dan membiarkan Sona menyeretnya. Dia menoleh ke Koneko yang menatapnya dengan tatapan lucu dan benar benar berpikir bahwa Koneko memiliki atribut perut hitam sekarang.
"Aku tidak mengerti apa yang terjadi...."