Setelah pergi dari kantor ATV, Yanuar dan Teddy bergegas ke lokasi syuting untuk merekam film mereka yang lain.
Yanuar bertanya pada kepala kru, "Bagaimana dengan yang tersisa?"
"Beres, pak?" Benu mengangguk.
"Apakah ini pertama kalinya aku melihat begitu banyak orang membuat film? Aku tidak tahu benda ini," Yanuar menatap pahit. "Aku toh tidak menggunakan benda ini."
"Sudah, ayo berkeliling," kata Teddy.
"Ya." Yanuar merenung sejenak, "Kamu belum melihat adegan besarnya."
"Cut!" pekik Yanuar saat melihat ke layar. "Apakah kamu tidak tahu bahwa kamu sedang berbicara dengan dewi? Kenapa matamu biasa saja?"
"Saya mengerti, maafkan saya!" Aktor yang sedang berakting itu menunduk.
"Ulang!" teriak Yanuar.
"Oh, bumi, air, api, angin, cahaya, semua ini adalah milikmu. Kamu menguasai semuanya." Aktor tersebut memulai dialognya.
Yanuar masih memasang ekspresi acuh tak acuh, "Cut! Kenapa kamu begitu kaku?"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com