"Eh, sadar to? Sorry-sorry, buat pelajaran, Wa!" ucap Mario.
"Iya, Yok. Saat itu, gue bener-bener ngerasa kayak bocah."
Setelah mereka cukup lama berbincang, jam dinding kantor, telah menunjukkan pukul setengah dua siang. Reflek, Dewa langsung mengatakan sesuatu ke Mario.
"Eh, Yok, Sorry? Gue harus pergi ke rumah sakit lagi, ada hal yang harus gue temuin di sana," ucap Dewa, sambil bergegas bangun dari sofa yang ia duduki.
"Gue ikut, ya?" pinta Mario.
"Lu yakin, mau ikut?" Dewa memastikan.
"Iya, Wa. Boleh, gak?" tanya Mario.
"Boleh kok, yaudah yuk, jalan! Pake mobil gue aja, nanti lu balik ke sini lagi." ucap Dewa.
"Oke."
Kini, kedua lelaki yang berbeda style dalam penampilan tapi bisa satu frekuensi tersebut, langsung meninggalkan ruangan Dewa. Mereka berjalan menuju lift, untuk menuju lantai basement.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com