Rumah yang ditinggali Berli adalah kawasan perumahan yang cukup elit, ada penjaga yang menjaga perumahan dimana Berli tinggal, alasan Berli hanya mengada-nada bagi Alan, tangan Alan mengelus rambut Berli untuk menenangkan wanita itu.
"Nanti saja ketika kita sudah menikah," ucap Alan dengan tenang.
"Alan," sahut Berli dengan nada yang sedikit meninggi.
Jujur saja, saat ini Berli merasa sangat kesal.
"Jika Widya yang meminta, pasti kamu langsung mau. Iya kan?"
Alan enggan berdebat dengan Berli sebenarnya, diingatkan nama Widya membuat dia langsung teringat wanita yang ia cintai.
"Ya sudah, baiklah aku akan tidur di sini,"
Senyum Berli terlihat, dia ingin memeluk Alan, tapi pria itu mundur satu langkah membuat Berli murung.
"Apa ada kamar lain di rumah ini?" tanya Alan pada Berli.
"Kenapa harus cari kamar lain? Kamu bisa tidur di kamar ku!" seru Berli tanpa pikir panjang.
"Berli--" tegur Alan dengan pelan.
"Kamu bahkan mengubah panggilan mu Alan_"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com