Bab 204

Anggun memalingkan wajahnya saat dia melihat senyum Berli ketika gadis itu berhasil mengumpulkan semua nasi di atas mangkuk, nasi yang tadi terjatuh dilantai.

"Apa kamu akan memakan nasi itu? "

"Tentu saja, aku sangat lapar" Berli menatap Anggun, betapa dia sangat merindukan wanita yang melahirkannya itu.

"apa kamu akan melarang ku makan nasi ini juga?"

"Nasi itu sudah jatuh, jadi terserah mau kamu makan atau kamu buang"

Berli menatap sedih ibunya, tapi segera dihilangkannya "apa kalau nasi ini gak jatuh kamu akan memintanya lagi?"

Anggun tidak menjawab, wanita itu menuju kulkas untuk mengambil bahan makanan.

"pergi"

Wajah Berli benar-benar terlihat sendu, dia masih duduk dibawah lantai menatap ibunya yang sedang sibuk mengeluarkan bahan makanan didalam kulkas.

"Apa kalau aku menjadi anak baik, anak pintar, anak penurut. Ibu akan mengakui ku?" Tangan Anggun yang sedang sibuk terhenti, tak ada suara sesaat.

"tidak dan jangan sembarangan memanggilku Ibu. Kamu bukan anakku"