webnovel

Laporan Rahasia Ketua OSIS

"Su-Suka atau semacamnya, Yuuki-kun, aku membencinya!"

Asuna pergi ke kursinya dengan wajah memerah, hal ini membuat Yuuki tertawa agak sombong.

Siapa yang bisa membuat gadis cantik ini malu karena kata-kata saja selain dirinya?

Hai....aku masih tampan seperti biasanya~

"Pagi...."

"Pagi, Hayama-kun."

Buk, Buk...

Dua gadis cantik bernama Furuhashi Fumino dan Ogata Rizu sebenarnya datang bersama ke kelas.

Jika Furuhashi dengan lelah menyandarkan kepalanya ke atas meja dan berusaha tidur, Ogata menatap Yuuki dengan wajah tenang dan polos.

"Ada apa, ada bunga di wajahku? Dan Furuhashi-san, bangunlah untukku!"

"Ouch! Yuuki-kun, kenapa kau memukul kepalaku....Woooo, aku masih mengantuk...." Furuhashi meringis ingin menangis karena dipukul lembut oleh remaja itu.

"Sebenarnya tidak ada hal besar, ini karena...masalah nilai ujian kami." kata Ogata ringan.

"Nilai ujian?" Yuuki tiba-tiba menepukkan tangannya, "Aku melupakannya, sepertinya ini adalah minggu Ujian Semester kan?"

Karena Remaja ini memiliki hak sebanding dengan Kepala Sekolah selama proses Festival Bangsawan Sekolah akan berlangsung, dia tidak ambil pusing dengan ujian~

"Jadi, bagaimana nilai ujian terakhir? Ujian Semester sudah selesai dua hari kemarin bukan?"

"Ahem, tidak....tidak apa-apa, karena Yuuki-kun juga berani menanyakan ini, maka aku bisa mengumumkannya dengan bangga!~" Furuhashi tiba-tiba mengangkat tubuhnya dan melipat kedua tangannya dengan sombong.

"Dengarkan Yuuki-kun, nilai matematika milikku... sebenarnya lebih tinggi dari tujuh puluh poin!"

Ogata: "Nilai sastra ku adalah 86 poin, bagaimana?"

"Oh oh oh oh!"

Bahkan untuk Yuuki, itu mengejutkan dan dia memandang keduanya dengan tidak percaya.

Sejujurnya, skor ini hanya muncul dalam mimpi bagi mereka. Bahkan sampai saat ini, mereka tidak bisa pulih dari keterkejutan ini~

"Kalian benar-benar ..."

"Ya, ketika Kirisu-sensei mengumumkan nilai di depan kelas, wajahnya juga tampak luar biasa!" Furuhashi tersenyum sangat puas.

Yuuki mengangkat tangannya dan menyentuh kepala gadis yang duduk di kursi kelas itu dan dia tidak bisa menahan tawa ketika memikirkan ekspresi seperti apa yang dibuat Kirisu-sensei ketika membacakan nilai mereka.

"Kalian hebat, ini adalah kenyataannya, sekarang aku tahu kenapa kalian bisa bangga."

"Namun, ini semua berkatmu. Jika tidak ada dirimu Hayama-kun, aku dan Furuhashi-san tidak akan pernah mencapai titik ini." Ogata dengan membungkuk sedikit menyatakan rasa terima kasihnya.

Dia sangat berterima kasih: "Aku benar-benar tidak tahu bagaimana harus berterima kasih padamu, Hayama-kun."

Sudut mulut Yuuki naik sedikit, dia dengan bercanda mendekati sisi Ogata dan berkata:

"Kemudian,

apakah ciuman baik-baik saja? "

"....Hah?"

Yuuki: "Sebagai ucapan terima kasih, bukankah ciuman hal wajar~"

Seolah-olah dia benar-benar ingin melakukannya, dia mengangkat tangannya untuk memegang pipi gadis itu.

Detak jantung tiba-tiba berdetak cepat, dan wajah gadis tumbelina ini menjadi merah lagi.

Dia tidak menyangka akan menghadapi keadaan darurat seperti itu!

Alhasil dia hanya bisa memandang Furuhashi untuk meminta bantuan, tetapi lawannya sudah benar-benar ketakutan dan kaku sambil memegang erat sebuah buku di depan dadanya seolah itu adalah tamengnya!

Hayama-kun, apakah itu karnivora...

Gadis itu menelan ludah dengan lembut, dan menatap anak laki-laki yang perlahan mendekat

Dia belum pernah segugup ini dalam hidupnya!

Selain itu, sebenarnya

tidak ada rasa jijik, tetapi beberapa harapan halus...????????

Apa yang kupikirkan ?!

"T-T-T-Tunggu kalian berdua! Ini adalah ruang kelas, ci-ci-ciuman atau semacamnya, kalian tidak boleh melakukannya!"

Untuk sesaat, suasana barusan hancur, dan sudut mulut Yuuki berkembang ketika melihat sosok ketua kelas bernama Asuna yang berdiri menghalangi sisi keduanya.

Yuuki memiringkan kepalanya dan tersenyum lebar, "Hehe, Asuna, bukankah kau tadi melarikan diri, ada apa kesini lagi?"

"Itu...."

Hei hei hei, Asuna, kenapa kau kembali kesini lagi, itu memalukan !!!

Wajah gadis cantik itu menjadi lebih memerah karena ini.

Bahkan dia lupa untuk mengatakan apa lagi untuk keadaan yang dilakukan remaja itu tadi~

Seperti yang diharapkan dari remaja itu, orang ini terlalu terampil, sangat terampil~~

Seorang playboy yang lahir alami!

"Yuuki-kun, kau, kau.... bodoh!"

"Hai, kalimat klasik yang muncul tiba-tiba saat ini?" Dia mengambil kalimat Asuna itu dengan senyuman heboh dan menatap sosok gadis itu yang melarikan diri lagi ke kursinya.

Furuhashi dengan tubuh bergetar berbisik: "Yuuki-kun ternyata karnivora, aku, aku harus berhati-hati..."

Kringggg.....Kringggg....

"Kita bicara nanti di ruanganku." kata Yuuki ketika mendengar suara bel sekolah tanda pelajaran pertama dimulai.

Pelajaran pertama adalah bahasa inggris, yang bagi Yuuki semudah bernafas.

Tapi tidak seperti yang lain, bahasa inggris sama dengan kitab kuning kedua setelah pelajaran matematika~

Siapa yang tidak tahu seberapa indah "bahasa inggris" orang Jepang?

Pelajaran kedua di jam ketiga dan keempat adalah pelajaran dari Kirisu-sensei, dan melihat sosok guru dingin itu, remaja itu hanya tertawa diam-diam sambil menatapnya.

Kirisu juga menatap garis pandang remaja itu, "Hayama-kun, apakah ada masalah di wajah sensei?"

"Hmm~ Tidak ada masalah, tidak ada masalah~"

"Um, kalau begitu maju kedepan dan jawab pelajaran ini."

Yuuki hanya bisa angkat tangan tanda penyerahan dan maju agar suasana hati guru wanita ini membaik.

Tapi siapa sangka, ketika dia naik, Kirisu-sensei berbisik: "Tolong datang ke ruang OSIS setelah kelas selesai."

"....Aku mengerti."

Setelah menjawab semua pertanyaan Kirisu-sensei dan kembali ke tempat duduknya, remaja itu membuka komputer virtualnya diam-diam dan memulai peninjauan data yang dikirim kepala sekolah Chiyo beberapa hari yang lalu.

Adapun masalah pelajaran?...

...Apa itu pelajaran?

Di sekolah ini, selama nilai bagus, bahkan guru hanya akan diam dengan apa yang para siswa lakukan!

Seperti yang dilakukan Yuuki.

Akhirnya bel istirahat kecil berbunyi yang membuat suara senang di keseluruhan siswa.

"Hayama-kun, ikuti aku." kata Kirisu-sensei setelah mengemasi barang bawaannya.

Yuuki berdiri dan mengikuti Kirisu-sensei, dan di perjalanan, banyak siswa yang menyapa keduanya terutama Yuuki yang masih merupakan selebritis sekolah.

Seperti yang dikatakan Kirisu-sensei, dia tidak ke ruang guru pribadinya, melainkan membawa Yuuki ke ruang osis dengan plakat emas di atas pintu besar itu.

Yuuki membuka pintu itu, "Aku masuk."

"Tolong ketuk dulu...haihhh, lupakan saja. Tidak ada gunanya bagimu."

Keduanya masuk dan menjadi pusat perhatian dari para anggota disana yang berjumlah empat orang.

"Hayama, kau disini." Ketua OSIS saat ini, Horikita Manabu yang duduk di kursi Ketua OSIS mengangkat sudut kacamatanya ketika menyapanya.

Di sofa, sosok pria yang dikenal Yuuki bernama Shirogane Miyuki juga mengangkat kepalanya: "Yo, Hayama. Akhirnya ada waktu?"

Dia adalah Wakil Ketua OSIS, bagi seorang pria dengan beasiswa penuh untuk bisa mencapai posisi ini, Shirogane memang memiliki kualitasnya sendiri.

Di depannya, dua sosok gadis cilik dengan kepribadian dingin menoleh dan mengangguk sedikit kepadanya.

Sekretaris OSIS, Shinomiya Kaguya.

Bendahara OSIS, Sona Sitri.

"Kirisu-sensei, bagaimana dengan laporannya?" tanya Manabu kepada Kirisu-sensei.

Kirisu-sensei meletakkan sebuah laporan di atas meja Manabu dan berkata, "Ini adalah laporannya, aku sudah mengevaluasinya dengan baik, itu rencana yang bagus."

"Begitu, aku paham."

Yuuki duduk di samping Shirogane sambil meletakkan punggungnya dengan malas di sofa:

"Ahhh, Festival Bangsawan Sekolah akan dimulai dua hari lagi bukan? Sepertinya aku belum selesai memberikan defisit teknologi kepada para peserta lainnya?"

"Apa, kau masih mengingatnya? Kepala Sekolah bahkan sudah meragukan apakah kau akan berpartisipasi atau tidak kemarin." goda Shirogane pada remaja itu.

Sudut mulut Yuuki berkedut, "Maaf, Maaf, ada banyak masalah....pribadi."

Manabu mengangkat kepalanya dan berkata, "Sebenarnya aku juga ingin mengatakan sesuatu kepadamu, meskipun aku tahu ini agak membuatmu tidak nyaman."

"....Apa?"

"Masalah Meteor yang jatuh di beberapa sudut Bumi kemarin, apakah kau sudah membaca beritanya bahwa hal itu sudah dimonopoli oleh tiga sekolah besar lawan kami?"

"Meteor yang dilemparkan Mana? Ah, itu. Ya, ada apa?" Yuuki mengangkat alisnya heran.

Apa yang salah dengan meteor itu?

Kecuali virus dan bakteri, apa lagi yang bisa dikandung meteor yang dibuang Mana?

Manabu melemparkan sebuah laporan rahasia kepada remaja itu ketika berkata: "Pada meteor itu, dikatakan ditemukan bahan baru lain dan zat tak dikenal yang sangat membuat serakah mereka semua."

"Aku takut..... Festival Bangsawan Sekolah kali ini, itu akan didominasi senjata seperti yang kau dan Arthur Pendragon miliki!"

Yuuki: ".....Hm? Tunggu dulu, senjata? Meteor? Hei, kau bercanda kan? Apakah semua meteor yang dibuang Mana juga jenis meteor yang sama seperti setahun yang lalu sebagai bahan dasar pembentukan Ex-Glems dan Nova-Veresta? ...."

Next chapter