Lima Kali Lipat Lebih Sering Dari Biasanya

Evan menyerah. Pada akhirnya dia tidak bisa menahan Luci di sini, apalagi setelah mendengar langsung dengan keyakinan sungguh-sungguh bahwa Dokter Stevan tidak akan pernah mengenalkan Luci pada lelaki mana pun.

"Ok, pergilah! Pergi saja dan jangan pernah kembali!" dengking Evan nyaris berteriak hebat. Itu satu bentuk emosi yang tidak perlu dipertahankan, sungguh.

Luci mundur agak takut. Melihat Evan dengan emosi meledak miliknya tentu bukan hal yang dia inginkan. Lalu dengan agak terburu-buru gadis itu berjalan dan hampir keluar dari kamar itu. Akan tetapi langkahnya seketika berhenti begitu saja.

Evan berteriak dari belakang, sesaat sebelum punggung Luci benar-benar akan keluar dari pintu dan bahkan mendahului Dokter Stevan yang masih belum bergerak sedikit pun.

"Aku cinta kamu!" teriak Evan pada Luci, dengan pelafalan yang sangat jelas, bahkan lebih dari sekedar jelas. Terkadang Evan terdengar seperti mengeja, tapi juga tidak di saat yang bersamaan.