webnovel

Kenyataan -Part 2

Tak terasa perjalan mereka pun berakhir. Nathan segera memarkirkan mobilnya. Sebuah halaman yang luas, dan panjang. Tampak tanah lapang yang cukup besar dibelah dengan jalanan yang Dinda lalui. Sebuah rumah megah berwarna putih berdiri kokoh di tengah, dengan hiasan air mancur raksasa berserta ornamen-ornamen megah lainnya. Tak lupa, patung-patung dewa-dewa Yunani tampak berjajar rapi di sisi kanan menuju teras. Serta indahnya pohon cemara yang dibentuk dengan sedemikian rupa. Bahkan, di depannya saja, Dinda bisa sekagum ini. Dia benar-benar merasa ciut berada di rumah sebesar, dan semegah milik seorang Nathan Alfaro—kekasihnya.

"Sayang, kamu liatin apa, sih? Masuk yok!" ajak Nathan. Menarik tangan Dinda, untuk digandeng masuk ke dalam rumah.

Dan lagi-lagi, Dinda dibuat takjub dengan bagaimana bentuk dalam rumah Nathan. Megah, benar-benar megah. Bahkan dia tidak bisa membedakan, apakah yang ditempati Nathan ini rumah, atau istana?

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com

ตอนถัดไป