webnovel

Malam Kedua di Padang Harta XXI

Dalam posisi seperti itu, Nadhine Alisya yang masih berada di atas tubuh perkasa sang lelaki tetap saja masih asyik dengan empotan - empotannya menggiling selangkangan dan mengadu organ kelamin dirinya dengan milik sang lelaki.

Dengan perlahan - lahan, Faladhina Kiseki yang dengan nakal mencoba mencuri perhatian sang lelaki pun mengangkangkan kedua belah kakinya lebar - lebar dan memamerkan selangkangannya yang sudah becek membanjir dan menyuguhkan pemandangan liang cintanya yang sudah begitu merah merekah ke hadapan mata sang lelaki.

Sambil tersenyum penuh menggoda, Myradhia Chikane yang juga tidak mau kalah Faladhina Kiseki pun juga ikut mengangkangkan kedua belah kakinya dan memamerkan paha gadisnya yang begitu mulus menggoda.

Entah sadar atau pun tidak, Saladhina Olivia juga ikut - ikutan menyingkapkan selangkangannya dan membuka lebar kedua belah kakinya.

Kemudian gadis penyihir tersebut juga membuka kedua pinggir bibir liang cintanya yang sudah basah merah merekah, hingga menampakkan sebuah lubang menganga yang terlihat begitu menggoda berkedut - kedut dengan dinding - dinding yang penuh dengan lapisan otot - otot yang terlihat masih terus berkontraksi dengan warna merah cerah di dalamnya.

Liang cinta gadis penyihir tersebut seolah - olah seperti sebuah rongga mulut yang menganga dengan bagian dalamnya yang berkedut - kedut dengan tiada henti seolah - olah terlihat begitu lapar ingin melahap sesuatu.

Ujung jemari Saladhina Olivia kemudian menyentuh bagian tengah dari celah yang terbuka dengan lebar itu.

Jari telunjuk sang gadis kemudian masuk ke dalam liang cintanya sendiri sembari mulai memperlihatkan gerakan menekan dan memutar - mutar sediki seolah seperti seorang penyihir yang sedang mengaduk perlahan ramuan magis yang sedang dimasaknya di dalam sebuah kuali panas yang mengepul penuh uap.

Vivadhi Ranata tentu saja langsung fokus matanya melihat permainan masturbasi Saladhina Olivia yang dengan tanpa malu - malu mempertontonkan liang cintanya sendiri yang diaduk - aduk oleh jemari sang gadis.

Saladhina Olivia kemudian menatap sang lelaki dengan tatapan basah penuh hasrat sambil terus mengaduk - aduk liang cintanya sendiri untuk mengejar kenikmatan yang ingin diraih oleh sang gadis.

Sementara itu, suara desahan dan erangan yang berasal dari sebelah sisi sang gadis tak pelak membuat sang lelaki mengalihkan perhatiannya mencari sumber suara tersebut.

Vivadhi Ranata menggulirkan matanya dan memandang ke sebelah Saladhina Olivia .

Sang lelaki kemudian menemukan saudari kembar gadis yang saat ini menunggangi dirinya, Nadhine Aisyah, sedang asyik duduk jongkok mengangkang memamerkan selangkangannya sambil merogol lubang kenikmatannya sendiri dengan mata yang setengah terpejam dibuai kenikmatan.

Di saat itulah Nadhine Alisya tiba - tiba menengadahkan kepalanya.

Dengan tubuh bugil nan indahnya yang tiba - tiba kembali bergetar hebat menggelinjang dengan begitu liar, gadis muda tersebut menyurukkan kepalanya ke leher sang lelaki.

Nadhine Alisya memeluk Vivadhi Ranata dengan sekuat - kuatnya dan mulai mendesah berkepanjangan.

Pantatnya yang montok menggoda tersebut berhenti berayun sesaat dan menekan dengan kuat seolah seperti ingin menghimpit selangkangan sang lelaki sampai tak ada celah yang tersisa di antara kulit mulus mereka berdua yang saling menempel

Vivadhi Ranata sendiri juga langsung merasakan kenikmatan yang begitu luar biasa seolah - olah misil iskandar sang lelaki seperti ingin dilahap dan ditelan bulat - bular oleh Nadhine Alisya sampai habis tak bersisa.

"Ranata... Aahhhh...!!!!! Enak... AAAkkhhhh!!!!! Ini Enak sekali.!!! AAAkkkhhhh!!!! AAaaaahh....!!!!!" seru Nadhine Alisya dengan nafasnya yang mendesah sambil menderu - deru dengan teramat sangat.

Dapat terasa dengan sangat jelas bahwa liang cinta Nadhine Alisya berdenyut - denyut dengan sangat hebat, kontraksi segenap otot - otot di organ pribadi gadis muda tersebut terasa begitu dahsyat memeras dan mencengkeram misil iskandar sang lelaki yang terjebak dalam belitan penuh hasrat birahi mereka.

Sekujur tubuh Nadhine Alisya bergetar penuh gejolak, tak kuasa menahan gaung kenikmatan yang melahap dan menelan seantero jiwa dan raga sang gadis.

Kedua buah gundukan empuk putih mulus di dada sang gadis juga ikut bergoyang berayun dengan guncangan hebat bagaikan sepasang gunung berapi yang mengalami gempa dahsyat dan siap untuk meletuskan laharnya kapan saja.

Panasnya nafas Nadhine Alisya yang sangat memburu bagaikan hembusan api penuh hasrat seekor naga yang sedang terbakar kobaran nafsu birahi yang bergelora.

Dan tak butuh waktu lama, hingga akhirnya hal yang begitu dinanti - nantikan oleh kedua insan tersebut pun terjadilah....

BBBOOOOOMMMMMM!!!!! Crottt crooottt crooottt crroototttt CCCRRRROOOOTTTTT!!!!

Baik Vivadhi Ranata mau pun Nadhine Alisya mengalami orgasme dahsyat yang momentumnya sudah sedari tadi mereka kumpulkan dengan sepenuh tenaga.

Dengan luar biasa penuh kedahsyatan, baik misil iskandar Vivadhi Ranata mau pun liang cinta Nadhine Alisya, kedua - duanya meledak dengan sangat spektakuler, meletuskan cairan cinta masing - masing yang langsung muncrat dengan begitu hebatnya hingga dengan sangat cepat mampu memenuhi segenap ruang di kamar bayi sang gadis.

Lalu dengan cepat campuran cairan cinta Vivadhi Ranata dan Nadhine Alisya yang sudah penuh membanjiri rahim gadis muda tersebut pun melesak keluar dengan cepat mengaliri sepanjang liang cinta sang gadis.

Sapuan arus campuran cairan kental penuh kehangatan tersebut semakin menambah sensasi nikmat luar biasa yang dialami oleh Vivadhi Ranata dan Nadhine Alisya tatkala segenap batang misil iskandar sang lelaki dan seluruh lapisan otot - otot dinding liang cinta sang gadis turut disapu oleh derasnya aliran cairan cinta mereka berdua yang telah bercampur dengan sempurna menjadi satu.

Lalu dengan tekanan ekstra kuat dari kontraksi otot - otot liang cinta sang gadis, maka cairan cinta Vivadhi Ranata dan Nadhine Alisya yang telah bercampur tersebut pun muncrat seperti botol sampanye yang baru dibuka, meletuskan cairan hangat penuh kenikmatan kedua insan yang sedang dimabuk asmara tersebut hingga muncrat kemana - mana membasahi matras dan segala apa yang ada di belakang tubuh mereka berdua.

Setelah berapa lama Vivadhi Ranata dan Nadhine Alisya mengalami klimaks luar biasa yang sudah begitu mereka nanti - nantikan tersebut, sang gadis yang sedari tadi menunggangi tubuh perkasa sang lelaki dengan penuh keliaran tersebut pun jatuh lunglai ke dalam sang pria….

Tubuh bugil nan indah Nadhine Alisya jatuh lemas tak berdaya di atas tubuh perkasa sang lelaki yang terbaring si atas matras.

Sementara itu, cairan cinta mereka berdua masih terus mengalir dengan tak tertahankan, bagaikan bendungan yang telah bocor, nektar manis hasil peraduan penuh asmara Vivadhi Ranata dan Nadhine Alisya tersebut pun meluap dan mengalir dengan begitu derasnya hingga membasahi sampai ke bagian perut mereka yang masih saling menempel dengan begitu eratnya.

Next chapter