webnovel

Paket Two In One IX  

Sementara itu, Faladhina Kiseki, Myradhia Chikane dan Nadhine Aisyah yang turut berada di ruangan yang sama, melihat dengan mata terbelalak penuh takjub akan pemandangan yang dipertontonkan di depan mereka bertiga.

Bagaimana tidak, Nadhine Alisya yang biasanya terlihat sebagai seorang gadis yang begitu lembut dan polos membuat ekspresi sange yang terlihat begitu mesum dan nikmat sambil muncrat dengan begitu luar biasa dari selangkangannya bagaikan pancuran air mancur saat Nadhine Alisya mengalami orgasme dahsyat sembari kehilangan keperawanan yang dimiliki oleh dirinya.

Syuurrrr.... Crikkk.... crikkk.... tes.... tes.... tess.....

Faladhina Kiseki, Myradhia Chikane dan Nadhine Aisyah yang melihat hal ini pun tak pelak lagi juga turut merasa sange dan bahkan mulai meneteskan cairan nektar cinta dari selangkangan mereka masing - masing yang dengan mulus mengalir keluar membasahi selangkangan, paha dan kaki mereka bertiga.

"Aahhh... aahhhh.... ahhhhh....!!!!"

Sementara itu, Nadhine Alisya yang baru saja kehilangan keperawanannya kini digarap dengan penuh semangat oleh Vivadhi Ranata.

Nadhine Alisya merasakan sensasi kenikmatan yang begitu luar biasa mengguyur segenap jiwa dan raganya di setiap sentuhan tangan Vivadhi Ranata di sekujur tubuhnya yang begitu indah dan molek tersebut

Ditambah lagi dengan sodokan - sodokan mantap dari tombak pusaka kebanggaan sang lelaki yang setiap hantamannya di bagian terdalam dari area pribadi sang gadis menimbulkan gaung - gaung kenikmatan yang semakin keras menggema meneggelamkan Nadhine Alisya dalam kenikmatan seksual yang begitu tak terbayangkan.

Terhapus sudah semua rasa sakit dan perih yang hanya terasa sesaat saat Nadhine Alisya baru saja kehilangan kegadisannya.

Kini Nadhine Alisya membuat ekspresi wajah yang begitu sange penuh kenikmatan sambil berteriak - teriak dengan penuh hasrat sembari selangkangannya beradu dengan selangkangan Vivadhi Ranata dan sekujur tubuhnya diacak - acak oleh sang lelaki baik dari luar mau pun dari dalam.

Teriakan binal dan ekspresi mesum Nadhine Alisya yang sehari - hari terlihat begitu polos dan lembut bahkan di mata saudari kembarnya sendiri membuat Vivadhi Ranata menjadi semakin bernafsu untuk menggarap tubuh molek muda belia sang gadis.

"Aahhhh Aahh Aahhh aaahhh Aahhhh AAAAkkkkhhh aahhkkkhhh AAArrrghh Aaaahhh!!!!!"

Teriakan - teriakan penuh nafsu Nadhine Alisya semakin naik meninggi dan semakin menjadi - jadi tatkala Vivadhi Ranata menaikkan irama sodokan dan genjotan pinggul dan selangkangannya, yang memacu batang tombak pusaka milik sang lelaki untuk menghujam masuk jauh ke bagian terdalam dari area paling pribadi milik Nadhine Alisya dan menggedor - gedor gerbang rahim sang gadis.

Gaung - gaung kenikmatan telah menenggelamkan kedua insan berbeda kelamin tersebut dalam gelombang - gelombang kenikmatan yang mengguyur segenap jiwa dan raga mereka.

Hingga akhirnya, setelah waktu yang terasa sangat panjang yang penuh akan sensasi sensual penuh gelora gairah kenikmatan, Vivadhi Ranata pun akhirnya mengalami klimaks setelah membuat Nadhine Alisya orgasme dan muncrat berkali - kali menyemburkan cairan nektar cintanya yang kaya akan kandungan Energi Yin khas seorang wanita hingga memenuhi seisi ruangan.

Crootttt cccrroooottttt Ccroooootttttt!!!!!

Vivadhi Ranata menyemburkan cairan madu putih hangatnya langsung ke dalam mangkuk rahim Nadhine Alisya yang telah membukakan pintunya dengan lebar penuh suka cita menerima semburan benih hangat penuh cinta sang lelaki.

Bahkan segenap dinding liang cinta milik Nadhine Alisya dengan penuh semangat dan penuh gairah memijat - mijat serta memeras - meras batang tombak pusaka milik sang lelaki yang tertancap hingga ke bagian yang paling dalam di tubuh sang gadis dengan segenap tenaga yang dimiliki oleh Nadhine Alisya.

Vivadhi Ranata merasakan seolah - olah ada lusinan tangan - tangan kecil, lembut nan mulus yang terasa begitu hangat dan basah yang dengan begitu binalnya mencoba memerah setiap tetes cairan madu putih hangat yang disemburkan oleh sang lelaki melalui organ paling vital yang dimiliki oleh dirinya.

Tubuh indah nan mulus muda belia milik Nadhine Alisya menggeliat dengan penuh birahi kenikmatan tatkala sang gadis merasakan perutnya telah penuh oleh cairan madu putih nan hangat yang ditembakkan oleh sang lelaki langsung ke dalam kamar rahimnya.

Hingga akhirnya rahim sang gadis yang telah penuh tak sanggup lagi menampung cairan hangat madu putih asli produksi Vivadhi Ranata dan keluar lah cairan tersebut melesak melalui lorong - lorong lubang cinta Nadhine Alisya hingga menyembur keluar bersama dengan cairan nektar kelamin sang gadis.

Sensasi pergesekan antara tombak pusaka milik Vivadhi Ranata yang masih keras dan panas berkedut - kedut di dalam lubang cinta Nadhine Alisya yang begitu sempit, ketat, kencang, hangat dan basah serta dilumasi oleh cairan cinta penuh kehangatan mereka berdua yang telah bercampur menjadi satu mencoba melesak keluar dari lubang sempit penuh tekanan tinggi milik sang gadis memberikan sensasi kenikmatan yang begitu exquisite baik bagi sang lelaki mau pun bagi sang gadis.

Akhirnya Vivadhi Ranata kembali memuncratkan satu paket cairan madu putih hangat miliknya ke dalam rahim Nadhine Alisya yang tubuhnya seketika membusur ke atas mengejang dengan penih kenikmatan tatkala sang gadis juga kembali mengalami orgasme yang melanda segenap tubuh dan jiwanya yang sudah menjadi begitu sensitif tersebut.

Hingga akhirnya mereka berdua pun jatuh roboh ke atas ranjang.

Dengan lembut, Vivadhi Ranata mengatur posisi tubuhnya yang begitu perkasa menggagahi Nadhine Alisya dan meniduri serta memeluk tubuh panas penuh getaran gairah asmara milik sang gadis.

Nadhine Alisya menikmati pelukan hangat sang lelaki dan sebuah ciuman yang begitu panjang dan dalam menyatukan bibir dan mulut mereka berdua yang menenggelamkan dirinya beserta sang lelaki yang sedang memeluk dirinya tersebut ke dalam sebuah kenikmatan seksual yang begitu khidmat nan khusuk.

Vivadhi Ranata membimbing dan membawa sang gadis yang begitu patuh mengikuti segala pergumulan mereka hingga Nadhine Alisya akhirnya juga ikut berevolusi mengikuti saudari kembarnya dan terbawa ke tingkat yang sama dengan Nadhine Aisyah.

Setelah puas mencumbui Nadhine Alisya, Vivadhi Ranata dengan perlahan - lahan bangkit dan melepaskan dirinya dari pelukan sang gadis yang telah terkulai lemas tanpa daya dengan nafs yang tersengal - sengal, tenggelam dalam ombak - ombak kenikmatan yang menggempur segenap jiwa dan raganya.

Vivadhi Ranata kemudian menolehkan kepalanya ke belakang, menatap ke arah Faladhina Kiseki dan Myradhia Chikane yang membalas tatapan mata sang lelaki dengan penuh senyum.

Tahu lah Faladhina Kiseki dan Myradhia Chikane kalau kini giliran mereka berdua telah tiba.

Dengan penuh rasa antusias, Faladhina Kiseki dan Myradhia Chikane bergegas menyongsong sang lelaki yang masih berada di atas ranjang tersebut sembari melepaskan handuk yang masih menempel di tubuh indah mereka berdua.

Seerrrr.....

Seiring dengan jatuhnya handuk yang membalut tubuh belia Faladhina Kiseki dan Myradhia Chikane ke lantai, maka tubuh bugil telanjang bulat dari kedua orang wanita yang baru saja diperawani oleh Vivadhi Ranata satu malam yang lalu tersebut pun terpamerkan dengan segala keindahan lekak - lekuk penuh pesona yang mereka berdua miliki.

Vivadhi Ranata pun akhirnya menghabiskan setengah malam dengan mengacak - acak tubuh Faladhina Kiseki dan Myradhia Chikane dengan gempuran demi gempuran kenikmatan seksual penuh gairah yang bergelora.

Vivadhi Ranata juga sangat menikmati malam yang panjang tersebut dengan menggarap tubuh Nadhine Aisyah dan Nadhine Alisya setiap kali mereka tersadar dan membawa kedua orang saudari kembar tersebut berevolusi hingga ke Tahap Rookie Tingkat Tiga hanya dalam satu malam saja, tentunya dengan genjotan Ajian ilmu Sutra Hati Royal dan pasokan madu putih hangat penuh kandungan energi murni milik sang lelaki.

Setelah Nadhine Aisyah dan Nadhine Alisya digenjot oleh sang lelaki hingga berevolusi ke Tahap Rookie Tingkat Tiga, tubuh muda nan belia kedua orang gadis kembar tersebut terlihat telah mengalami perubahan besar yang sangat signifikan.

Dapat terlihat dengan jelas bahwa kini tubuh Nadhine Aisyah dan Nadhine Alisya telah menjadi semakin ranum dan matang dengan kedua belah paha dan buah dada milik mereka berdua yang telah menjadi begitu montok, indah menggoda bagi siapa pun yang melihatnya.

[Catatan Penulis: Gambar Ilustrasi dari Nadhine Aisyah dan Nadhine Alisya setelah berevolusi ke tingkat yang lebih tinggi bisa dilihat di kolom komentar atau pun pada komentar di Judul Chapter ini.]

Next chapter