webnovel

Malam Pertama Mereka Bertiga VII

Dengan kedua selangkangan mereka yang dengan terus menerus tanpa henti – hentinya menyemburkan nektar cinta yang manis dan harum beraroma khas seorang gadis yang masih perawan, Faladhina Kiseki dan Myradhia Chikane menunggingkan tubuh telanjang bulat penuh pesona sensual mereka dengan gerakan - gerakan yang terlihat begitu binal menggairahkan birahi, menggeliat dalam klimaks kenikmatan seksual sambil mengeluarkan erangan – erangan dan desahan nakal dari mulut mereka.

Sambil menunggingkan tubuh bugil mereka yang terasa begitu panas terbakar api hasrat nafsu, Faladhina Kiseki dan Myradhia Chikane tiba –tiba saja secara serempak bersama – sama mendaratkan sepasang ciuman penuh cinta dari bibir manis merekah milik mereka berdua di bagian ujung batang tombak milik Vivadhi Ranata yang masih berkedut – kedut dengan suhu tinggi menyemburkan segala muatan isinya dan menembak – nembak wajah dan payudara kedua orang gadis muda tersebut serta melumuri sekujur tubuh bugil telanjang bulat Faladhina Kiseki dan Myradhia Chikane dengan cairan putih kental produk asli Vivadhi Ranata yang memberikan sensasi rasa yang begitu sensual nan memabukkan bagi Faladhina Kiseki dan Myradhia Chikane yang sedang bermandikan cairan putih yang terasa begitu kental dan hangat di kulit putih halus nan mulus milik mereka berdua tersebut.

Lima menit waktu telah berlalu....

Akhirnya tombak panas milik Vivadhi Ranata pun selesai juga meletus menyemburkan semua cairan putih kental nan hangat yang telah ditahan oleh sang lelaki sedari tadi siang saat sang pria mencumbui kedua orang gadis perawan yang baru saja bertemu dengannya di pagi hari itu sampai - sampai membuat Faladhina Kiseki dan Myradhia Chikane mengalami klimaks orgasme yang begitu luar biasa secara bergiliran sebanyak empat kali.

Vivadhi Ranata menjalankan amalan Royal Heart Sutra yang dimiliki oleh dirinya dan memandu Energi bertipe Yin yang telah dihasilkan dari selangkangan kedua orang gadis tersebut untuk diproses oleh dirinya menjadi Energi Primordial untuk meningkatkan kultivasinya dan membawanya semakin dekat menuju tingkat evolusi selanjutnya.

Tidak lupa juga sang lelaki memandu dan mengarahkan Energi bertipe Yang yang telah sang lelaki muncratkan hingga memenuhi seisi ruangan serta sang pria tembakkan secara bertubi – tubi mengguyur sekujur tubuh telanjang bugil milik Faladhina Kiseki dan Myradhia Chikane hingga kulit putih mulus milik kedua orang gadis perawan muda tersebut terlihat semakin putih berkilau karena terlapisi oleh cairan putih kental nan hangat yang disemprotkan dari ujung batang tombak panas milik Vivadhi Ranata yang kini sedang diciumi oleh bibir kedua orang gadis tersebut dengan penuh cinta

Faladhina Kiseki dan Myradhia Chikane sedang mengecup ujung kepala tombak milik Ranata ketika tiba – tiba kedua orang gadis muda yang masih perawan tersebut merasakan sensasi kehangatan dan kenikmatan yang begitu halus dan lembut meresap ke dalam tubuh bugil mereka berdua melalui pori – pori kulit mereka yang terbuka lebar bagaikan mulut - mulut kecil yang dengan begitu rakus ingin menghisap dan menyerap setiap tetes cairan putih kental nan hangat yang menyelimuti sekujur tubuh kedua gadis muda tersebut.

Faladhina Kiseki dan Myradhia Chikane kembali dibawa ke puncak kenikmatan yang terasa begitu sensasional hingga mampu membuat kedua orang gadis muda yang masih sensitif setelah mengalami orgasme tatkala tubuh bugil mereka dihujani oleh cairan putih kental nan hangat produksi asli Vivadhi Ranata tersebut kembali mengalami orgasme ringan hingga lembah selangkangan mereka yang begitu indah kembali becek membanjir dibasahi oleh nektar manis nan harum yang keluar dari mata air rahasia yang berada tersembunyi dengan rapat di tengah – tengah lekukan yang terdapat pada selangkangan Faladhina Kiseki dan Myradhia Chikane.

Sambil merasakan orgasme ringan yang melanda sekujur tubuh telanjang bulat milik mereka berdua melalui setiap inci kulit putih nan mulus yang membalut tubuh bugil nan indah mereka, Faladhina Kiseki dan Myradhia Chikane secara bergiliran dengan penuh hasrat menghisapi ujung tombak milik Vivadhi Ranata untuk menyedot dan menghisap sisa – sisa cairan putih kental nan hangat yang masih berada di dalam saluran pribadi sang lelaki sambil menikmati sensasi nikmat tak tertahankan di kerongkongan mereka saat Faladhina Kiseki dan Myradhia Chikane meminum cairan putih kental nan hangat yang terasa begitu lezat di dalam rongga mulut dan lidah kedua orang gadis tersebut.

Setelah dengan tertib dan tanpa saling berebut, Faladhina Kiseki dan Myradhia Chikane yang sudah puas menghisapi dan meminum setiap tetes cairan elixir kehidupan milik Vivadhi Ranata yang masih tersisa di saluran paling pribadi milik sang lelaki kini secara harmonis bekerja sama dengan menggunakan lidah mereka berdua untuk menjilati setiap bagian dari batang tombak pusaka milik Vivadhi Ranata dengan penuh ketelatenan dan secara begitu seksama hingga batang tombak pusaka milik sang lelaki yang masih terasa hangat namun sudah berhenti berkedut – kedut tersebut kembali terlihat bersih berkilauan bagaikan senjata legendaris warisan para Dewata yang baru saja selesai dipoles dan diminyaki.

Faladhina Kiseki dan Myradhia Chikane melihat hasil kerja sama dan kolaborasi mereka berdua dengan penuh rasa puas.

Tubuh bugil nan indah milik mereka berdua pun entah sejak kapan telah kembali bersih tanpa noda sedikit pun setelah Faladhina Kiseki dan Myradhia Chikane dengan tanpa terasa telah selesai menyerap seluruh cairan putih kental nan hangat yang tadinya mengguyur sekujur tubuh telanjang bulat mereka berdua dan menutupi kulit putih nan mulus milik kedua orang gadis tersebut.

Baru di saat ini lah, Faladhina Kiseki dan Myradhia Chikane saling merasakan bahwa kultivasi mereka telah meningkat hingga mereka tiba – tiba saja sudah setengah jalan untuk mampu menerobos menuju ke tingkat evolusi mereka yang selanjutnya, menyamakan posisi mereka dengan Vivadhi Ranata yang sudah mencapai Tahap Rookie Tingkat Enam setelah terus menerus diguyur oleh gelombang demi gelombang Yin Energi yang dihasilkan secara melimpah oleh Faladhina Kiseki dan Myradhia Chikane setiap kali mereka berdua terhempas hanyut ke dalam ombak ganas orgasme seksual yang dengan penuh kenikmatan menenggelamkan jiwa dan raga kedua orang gadis yang hingga saat ini masih perawan belum ditembus oleh sang lelaki.

Faladhina Kiseki dan Myradhia Chikane yang tadinya masih menunggingkan tubuh bugil mereka berdua dengan pose yang terlihat begitu sensual kini mulai mencoba untuk kembali menegakkan tubuh mereka, dengan kaki mereka berdua yang masih bertumpu menekuk membentuk huruf L di atas ranjang.

Faladhina Kiseki dan Myradhia Chikane lalu saling bertatap mata satu sama lain, kedua orang gadis tersebut ingin segera membawa hubungan seksual yang sedang mereka lakukan dengan sang lelaki ini ke tahap berikutnya.

Sudah waktunya bagi Faladhina Kiseki dan Myradhia Chikane untuk memberikan keperawanan mereka berdua kepada Vivadhi Ranata dan menikmati bagaimana rasanya menjadi seorang wanita seutuhnya....

Next chapter