webnovel

Chapter 4

"KAMI PULANG!!"

Tao. Pria itu berteriak dengan kencang sesaat setelah membuka pintu Rumah.

Rumah milik Frankenstein sangat sesuai dengan apa yang Yoora lihat dikomik, sangat sangat besar dan megah.

Persis dari apa yang Yuna dan Sui katakan, 'sampai jumpa dirumah pak kepsek'

Dan benar saja. Mereka Yuna,Sui, Shinwu, dan Ikhan sedang bermain game di ruang tamu.

"Yoora!" panggil Sui sambil melambaikan tangannya keatas

Yoora membalasnya dengan lambaian tangan pula. Frankenstein menolehkan kepalanya ke arah Yoora

Sementara, Yoora. Ia memperhatikan setiap orang yang ada di ruangan tersebut. Lagi lagi semuanya sama dengan yang ada di komik

Takio dan M-21 sedang sibuk mencuci piring, Seira memasak dan Regis menghidangkannya sambil terus menggerutu.

Rai duduk manis dengan secangkir teh ditangannya dan Frankenstein hanya berdiri sambil menatap... Tunggu! Menatapnya! Frankenstein menatapnya!!

Refleks. Yoora menundukan kepala lalu berjalan dengan cepat melewati nya tapi saat dirinya sudah cukup jauh dari Frankenstein. ia berbalik lagi.

Dan menghampiri Tao yang hendak duduk dikursi.

"bisakah kita bicara sebentar?" pinta Yoora dengan suara pelan

"Oke" balasnya, Yoora mengangguk. Tao Lalu mengekori Yoora yang sudah berjalan di depannya

Tapi, sebelumnya Tao sempat berbalik lalu mengatakan

"Aku akan kembali, jadi tunggulah aku!" begitulah katanya

Ikhan dan Shinwu hanya merespon dengan membulatkan bibir mereka. Sementara Sui dan Yoora hanya tersenyum, senyuman yang cukup aneh.

"Bro tao! Semangat! Fighting !" Ikhan Shinwu bersamaan

Sui dan Yuna hanya tersenyum kemudian tertawa, lagi.

Yoora memutuskan untuk menahan tangannya yang entah kenapa, ingin sekali 'mengelus' kepala mereka.

Saat dirasa sudah cukup jauh dari ruang tamu, Yoora berbalik menghadap Tao.

"Aku tidak tahu seberapa banyak aku memakan pil aneh itu. Sampai sampai membuatku lupa segalanya" heran Yoora

"Lalu?"

"Ceritakan semuanya secara lengkap. Seperti apa aku dan bagaimana ini bisa terjadi" tambah Yoora.

"Bukankah aku sudah menceritakan semuanya saat dijalan" jawab tao

Flashback ON

"Aku juga tak punya uang"

Tao terkekeh melihat ekspresi Yoora yang kosong.

"Tentu saja, kau tak memilikinya" tukas Tao

"Apa? Tunggu! Kenapa aku tak memilikinya?" Yoora menjawabnya dengan nada kesal

"Efeknya benar benar luar biasa" desis Tao

 "Apa?!"

Tao menggelengkan kepalanya, kemudian tersenyum

"Karena kau tidak membutuhkan itu" jelas Tao

"Tidak membutuhkan kau bilang?!

Lalu bagaimana caranya aku pulang! Naik unta?" balas Yoora sarkas

"Mm... Akan sulit untuk menjelaskan nya. Jadi, mari langsung praktikan saja"

Sesaat setelah menyelesaikan ucapan nya, Tao merangkul pinggang Yoora dan satu detik kemudian kedua nya sudah berada diatas gedung sekolah.

Yoora hanya bisa menganga melihat dirinya yang saat ini berada di atas gedung.

Berbeda dengan Tao. Ia justru menatap Yoora dengan takjub. Aneh

"ba..babagai..mana kit...ta bisssa a.. Da disini?" suara Yoora bergetar

 

"karena aku merangkulmu dan melompat kesini" Tao masih saja terlihat sumringah

"tapi-"

"kau tahu? Aku tak pernah melihat atau membayangkanmu akan mengeluarkan ekspresi seperti itu dalam hidupku" Tao memotong ucapan Yoora

"a.. Apa?"

"Yoora yang kukenal hanya memiliki satu ekspresi. Menunduk dengan wajah yang merah, hanya itu yang dia punya" lanjut tao

"Apa? Aku...?" sembari menatap Tao dengan ekspresi kebingungan Yoora menunjuk dirinya sendiri

'Dia pasti sedang membicarakan Yoora yang berada di sini'

'Menunduk? Aku? HA! tidak mungkin aku melakukan hal semacam itu!'

'Kalau begitu. Aku akan hidup sebagai dia, Ayo manfaatkan kesempatan ini untuk menjadi 'Yoora'!!'

"Tao" panggil yoora

"Hm?" Tao tersenyum.

"Menurutmu aku ini manusia yang seperti apa?" tanya Yoora

Tao melepaskan tangannya dari tubuh Yoora dan memindahkannya ke dagu.

Seraya berkacak pinggang, Tao terlihat sedang berpikir 'manusia macam apa Yoora itu?'

"Cukup sulit untuk mendeskripsikan nya, karena aku baru bertemu denganmu setelah satu minggu tinggal dirumah boss"

"Apa?! Setelah satu minggu Dirumah Frankenstein?!" Yoora memotong Tao dan menatapnya horror

Tao terkejut. Tapi tak berselang lama dia mengubah raut wajahnya menjadi sumringah lagi.

"Tentu saja! Aku melihatmu membuka kan pintu dan juga menyediakan teh waktu itu" ungkap Tao

"Kau tidak bicara pada kami maupun pada yang lainnya, kau hanya bicara pada Frankenstein" lanjutnya

"Mendengarmu bertanya ' manusia seperti apa' kau itu, membuatku merasa aneh. Aku bahkan tak yakin kau itu manusia atau bukan" lagi. Tao melanjutkan ucapan nya

Wow. Satu kata yang ada dipikiran Yoora.

"Tapi, karena kau memakan pil D. aku berasumsi bahwa kau adalah manusia modifikasi, layaknya aku" Tao menepuk pundak Yoora, keras.

   

Flashback OFF

"sudah ingat?"

Pertanyaan Tao menyadarkan Yoora. Betapa bodohnya dia, bertanya pada orang yang bahkan baru mengenal nya. Yoora menghela nafasnya, berat.

"ah! Aku teringat sesuatu!" tiba tiba Tao berbicara dengan nada teriak dihadapannya.

Yoora hanya mengeluarkan ekspresi seperti 'apa?'

"Aku ingat sesuatu" jawab Tao yang sepertinya mengerti

"Iya aku tahu. Kau sudah mengatakannya" Yoora jengah.

Tao hanya menggaruk tengkuk lehernya dan tertawa canggung

"Jadi apa?"

"Ah! Itu.. Kenapa kau tidak bertanya pada M-21?"

"Aku dan Takio mungkin belum terlalu mengenalmu tapi, bagaimana dengan M-21? Dia lebih dulu berada disini atau.. " potong Tao

"Kau bisa bertanya langsung pada boss!" lanjutnya dengan wajah tanpa dosa

ตอนถัดไป