webnovel

Chapter 2

"OH... BRO TAO"

Tao, Takio, M-21, dan Karius adalah nama dari 4 tersangka yang menyeret Yoora ke ruang kepala sekolah.

"Atas dasar dan salah apa kalian membawaku ke ruangan itu..." gumam Yoora geram

Dia menatap tajam ke 4 pria yang tengah berjalan di depannya

"Seorang nona cantik yang terhormat tidak seharusnya menghabiskan energi hidup untuk marah marah" Karius bicara sambil merangkul pundak Yoora

"Wah wah wah tuan Karius, anda tak boleh lho melakukan itu. Bos tidak akan menyukainya" Tao, pria dengan potongan rambut yang Yoora yakini dicetak menggunakan mangkuk berbicara sambil tersenyum riang

"Kenapa?" M-21 bertanya. Pria yang menurut Yoora bukan manusia, oh ayolah dia terlalu tampan untuk ukuran seorang manusia...Dia pasti malaikat! Yoora yakin! Pasti.

"Hei ayolah M-21, seharusnya kau sudah mengetahui nya" seraya mengedipkan satu matanya Tao bicara dengan begitu sumringah

"Memangnya apa?" sekarang bagian Takio yang bicara. Takio... Yoora benar benar dibuat Speechless karena nya

M-21 terlihat berpikir keras sambil bergumam gumam sedangkan Takio dan Karius hanya saling bertukar pandang dengan wajah bingung yang tercetak jelas

"Ah! Apa mungkin....!! " semua mata kini menatap Karius yang sepertinya mengerti akan hal yang dimaksud

"Apa?" Yoora heran

"Ya..yaa.. Iya tuan karius?" entah ini perasaan Yoora atau memang mata Tao kini tengah dipenuhi oleh benda benda kecil gemerlap?

"Pasti. karena bos sangat menghargai wanita, karena itulah kita dilarang menyentuh nona Yoora" jelas karius dan entah darimana atau sejak kapan dia memegang sepucuk mawar merah

Dengan begitu percaya diri Karius berlutut dan menyerahkan mawar tersebut pada Yoora

"Dasar sinting.. "

-------------------------------------

Yoora bersumpah dalam seumur hidupnya, tak pernah dan tak mau sekalipun Yoora berurusan dengan ruangan tersebut. Tetapi....

"Yoora.... " panggil sang kepala sekolah. Lee Frankenstein

"Aku rasa, aku harus segera membuat daftar khusus untuk berbuat rusuh di sekolah ini " gumam Yoora tanpa sadar

Frankenstein, sambil melepas kacamata nya ia berucap

"Berbuat rusuh?... Di tempat tuanku menimba ilmu? Khh..haha.. Haha.. Hhaaahahaaa.." aura hitam terlihat jelas keluar dari dirinya

"Bos.. " desis Takio dan M-21 dengan keringat yang bercucuran

"Bos!" panggil Tao cukup lantang

Frankenstein melirik Tao tajam, dengan ekspresi yang terlihat seperti 'Hei, kenapa memanggilku? ' mungkin seperti itu

"Harap diingat, kalau saat ini kita sedang berada di tempat tuan bos yaitu tuan Raizel, biasa belajar" Tao menjelaskan

Frankenstein tersentak. Tak lama ia tampak berusaha menelan saliva nya susah payah

"Ahh....aku lupa"

'Frankenstein. Kepala sekolah SMA Ye Ran. Aku pasti sedang bermimpi'

'Tidak! Aku pasti sudah gila!'

'Tunggu! Tadi pak Fedor mendorongku dan rasanya benar benar sakit. Itu artinya ini bukan mimpi!'

'Kalau begitu.. Aku sudah gila? Kehilangan akal? Apa aku tengah berhalusinasi?'

'Tapi, bagaimana bisa? Mereka yang berbeda dimensi bisa berdiri didepanku?'

'Hshh... Aku pingsan saja'

"Jangan!" larang Karius, tiba tiba

Yoora tersentak.

"Aku tak bisa melihat seorang wanita pingsan di hadapanku" lanjut karius yang lagi lagi menyodorkan sepucuk bunga mawar padanya

Mereka yang melihat kelakuan Karius hanya bisa menggelengkan kepala.

'TUNGGU!! Dia bisa membaca pikiranku?!'

"Tidak! Kau salah, bukan membaca melainkan mendengar" Ralat Frankenstein membenarkan.

"Akan tetapi, Karius. Bukankah mendengarkan suara pikiran seseorang tanpa izin atau alasan yang jelas adalah sebuah pelanggaran untuk seorang bangsawan?" sambil membenarkan letak kacamatanya Frankenstein bertanya

Terhenyak. Karius lantas menggaruk tengkuk lehernya dan hanya tertawa canggung

"lalu Yoora.." lagi Frankenstein bicara

"Ah! I.. Iya? " Yoora merespon

"Apa maksudmu saat mengatakan bahwa kau dan kami berbeda dimensi?" tanya Frankenstein, meminta penjelasan

"Apa?"

"Aku rasa itu adalah efek samping dari penggunaan pil D yang kau buat" M-21 bicara dengan lirikan tajam khas nya

"Pil D? Ah! Maksudmu pil dengan ekstrak stroberi itu ?" Frankenstein memastikan

"Pil dengan ekstrak stroberi.. Aku tak menyukainya" bisik Takio

"Hmm? Pil? Maksudmu pil yang kalian gunakan saat melakukan transformasi?" Karius bertanya

"Benar! Dari yang kuingat saat pertarungan terakhir kita dengan Yuri dan M-24. Yoora memakan pil itu" ungkap tao. Semua orang kini mulai menatap Yoora

'Pil D? Pil rasa stroberi itu? Lalu Yuri? Pertarungan dengan M-24? Ah aku ingat chapter ini. Tapi aku...'

'MEMAKAN PIL D?!'

PUK

Frankenstein menepuk bahu yoora. Dia menatap Yoora secara menyeluruh

"Tao, seberapa banyak dia memakan pil nya? "tanya Frankenstein dengan masih menatap Yoora

"Aku tak begitu yakin.. Tapi yoora memakan 2 sampai 3 pil D" jelas tao. Takio terlihat terkejut

"3 pil D? Apa kau sudah gila! Aku tahu kau ingin menjadi lebih kuat! Tapi tidak dengan cara memakan energi jiwamu!" Takio berteriak pada Yoora

"Apa? Aku.. " Yoora hanya bisa menjawab agak terbata bata.

Karena jujur saja dia masih belum dapat mencerna setiap hal yang menimpa nya

Disaat Yoora di terpa kebingungan, tiba tiba pintu ruangan itu terbuka

"RAI!"

ตอนถัดไป