"Begitu. Aku akan berusaha semaksimal mungkin untuk menjadi istrimu!"
Dian menegakkan tubuhnya, terlihat seperti hendak bertarung.
"Kau tidak perlu bersikap apapun."
Baim melepas mantelnya. Tanpa sadar Dian mengambilnya, dan menemukan tempat untuk menggantungnya.
"Tidak perlu bersikap apapun? Apa yang kau ingin aku lakukan?"
Baim menatap Dian dengan dalam, "Kau adalah istriku, jadi mengapa repot-repot bermain peran. Jadilah dirimu sendiri."
Baim tenang dan bertekad. Jika dia sudah berbicara, kata-katanya langsung masuk ke dalam hati Dian. Bahkan ujung jari Baim tampaknya memiliki aliran listrik yang mengalir di sana, dan membuat Dian merasa sedikit bergetar.
"Oh."
"Perjamuan malam akan dimulai nanti. Aku ada urusan dengan Alex. Kau dapat beristirahat atau mengunjungi kastil. Hanya saja, jangan berlarian. Kastil ini dikelilingi oleh hutan dan kau bisa saja mudah tersesat."
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com