Malam semakin larut saja, namun berbeda dengan kedua pria yang masih saja mengobrol dalam ruangan, bahkan itu tidak bisa di bilang mengobrol kalau Rafan datang kedalam ruangan itu di liputi dengan emosi dalam dirinya.
"Ada Apa ?"
Nareswara berbicara dengan nada yang sangat dingin seolah ia sudah mengetahui kalau putranya pasti akan datang menemuinya.
"Apa-apaan rencana Papah ini, Hah ?!"
Rafan langsung saja meluapkan kekesalannya, sorot matanya seperti tengah menatap Nareswara dengan tajamnya.
Pria tua itu hanya berdecih mendengar perkataan putranya, bahkan merasa aneh karena tingkahnya terlalu berlebihan untuk ukuran seorang Bos membela sekertarisnya.
"Memang apa yang papah lakukan ?" jawabnya seperti mencoba menjadi orang bodoh.
Rafan semakin melebarkan matanya, kekesalannya semakin bertambah. "Jangan pura-pura bodoh, Rafan tau semuanya!"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com