Paling susah tuh, menghapus ingat berkaitan sama nomor handphone mantannya. Betapa susah setiap kali ingin melupakan semua, malah muncul kembali. Entah apa alasan sebenarnya? Buatku sendiri sudah sepatutnya mengatakan ini kepadanya. Selalu saja tidak bisa menghindarkan keributan antara kita berdua! Meskipun tahu diri bahwa kehidupan realita memang seperti ini. Hmmm ... selesai melaksanakan salat merasa perlu merenung!
Tetapi tanpa kehadiran kalian, supaya merenung dapat hari ini. Kebiasaan aku sejak dari dulu bahkan tak bisa menghilangkan dalam hidupku! Bayangkan setiap kualami rasa sakit hati dalam pikiranku hanya ingin menyendiri, tanpa adanya menemaniku. Itulah mengapa aku sekarang benar-benar sayang sama Lusi. Tak habis pikir persoalan seperti ini, ia enggak peka sama sekali. Setiap kali bertanya jawabnya selalu mengelak, alasan, dan tidak ada kejujuran dalam dirinya.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com