webnovel

BAB 108 Menahan Kelaparan Tapi Lusi Malah Makan Cemilan

Tuh, kan benar dugaanku daerah sini sering banget macet. Dari dulu sampai sekarang kecuali, pas malam doang sekitar 23.00 pasti tidak akan macet. Tetapi kalau jam segitu harus ada menemaninya biar enggak sendirian, terutama bisa mengajak bicara. Tak ada salahnya aku bilang padanya, "Sayang, nanti pulangnya agak malam ya enggak apa-apa? Biar tidak macet!" tanya Frendy dengan nada bicara cukup kecil. Walaupun agak pesimis bahwa nanti tidak memperbolehkan pulang sekitar jam 23.00 malam.

Kecuali, memang orang tuanya mengizinkan pulang jam segitu. Semoga saja sih, biar cepat saja sampai ke Jakarta. Meskipun perjalanan bakal memakan waktu juga, sekaligus cape untuk kembali kerja hari Senin. Aku, Lusi, dan Adikku akan melangsungkan aktivitas seperti biasa. Pikiranku tetap baik-baik saja, meski harus menyelesaikan pekerjaan cukup banyak. Karena sudah terbiasa kerjakan semuanya tanpa ada pemberitahuan dari boss, apalagi berkas sudah ada di meja masing-masing.

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com

ตอนถัดไป