Keesoknya hari aku bergegas menemui Firdaus untuk membahas persoalan yang kemarin, setidaknya ada perjelasan darimu mengenai Lusi. Walaupun keadaan sekarang belum memungkinan untuk bertemu dengannya, tapi perasaanku mulai enggak enak terhadap Lusi.
Secara kan Firdaus dekat banget, walau belum jadian sih. Itu pun kata sahabatku kemarin. Ayolah! Sekarang bukan saatnya bertengkar mengenai perempuan yang sama, melainkan kita bekerja sama untuk menyelamatkan Lusi dari orang jahat.
Kita pernah seperti ini, sebelum dirimu meninggalkanku. Hah... tak terasa hari ini cuaca sangat indah sekali, kadang aku merasa bosan untuk tinggal di kota Jakarta. Dalam benakku ingin sekali mengunjungi tempat kelahiranku di Tasikmalaya bersama sahabatku tercinta.
Sayangnya kalian hanya memilih keegoisan sendiri, di banding silaturahmi mengingatkan kembali ke masa lampau. Lantas aku harus berbuat apa? Supaya kalian berdua berubah seperti dulu lagi. Aku enggak mau terulang kembali masalah kita.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com