10 Tahun kemudian.
Edwards baru saja terbangun setelah semalaman dia sibuk membuat tugas anak-anaknya, membuat sebuah cerita tentang liburan Bersama keluarga. Karena anak-anaknya selalu menangis ketika membahas tentang keluarga, akhirnya Edwards sendiri yang membuat cerita itu.
Pagi ini dia sudah bersiap untuk mandi dan mengurus kedua anaknya yang masih sekolah dan masih sangat manja. Dia mandi dengan gerakan secepat kilat, memakai pakaian seadanya dan memilih untuk langsung berjalan ke ruangan kamar anak-anaknya.
"Queen.. Qabel.. ayo bangun Nak, ini sudah siang dan kalian harus berangkat sekolah." Edwards menepuk pelan satu persatu pipi kedua anaknya, mereka Bahkan terlihat enggan untuk bangun buru-buru, masih sambil memeluk guling masing-masing. Bukannya bangun, mereka malah menutup telinga agar tidak di ganggu.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com