"Oh ayolah... Jangan lagi."
Nathan mendesah kesal, saat pintu ruangan yang ditempatinya terbuka setelah tak lama ketiga kawannya keluar. Seorang pria di sana, menyusup masuk dengan langkah tergesa dan begitu saja menariknya bangkit dari duduknya di atas ranjang. Tak sempat ada tatapan pandang lurus antara keduanya saat jarak menjadi sangat dekat, karena tak lagi menunggu waktu, pria berwajah dingin itu membenturkan tubuh keduanya. Membelit lengan kokoh itu, hingga seperti mustahil untuk membuat Nathan melepaskan diri.
Tak heran jika pria itu dapat melakukan apa pun, secara langsung Nathan memang berada di dalam lingkup kuasa Max.
Dapat di rasakan hembusan napas menderu mengenai kulit lehernya, membuat Nathan yang tak lagi bisa mentolerir saat selanjutnya permukaan lembut dan sedikit lembab menyentuh miliknya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com