webnovel

296. Playing Victim

Danu mengeluarkan payung dari tas ranselnya dan kemudian menaungi Pradita.

"Makasih ya," ujar Pradita kaku.

"Sama-sama, Dit."

Cara bicara Danu biasa-biasa saja, tapi Pradita merasa ada sesuatu yang bergetar tidak nyaman di dalam dadanya. Posisi badan mereka bersebelahan. Padahal biasanya Pradita selalu dan amat sangat sering merangkul leher Danu. Lengan mereka sudah terbiasa saling menempel dan tidak pernah ada masalah sebelumnya.

"Gak biasanya lu bawa payung. Tumben," ujar Pradita untuk mengurangi ketegangan sambil melirik sedikit ke arah Danu.

Danu terkekeh. "Iya. Kebeneran nih mama gua nyelipin payung di tas gua. Katanya biar gak panas. Kan Semarang Yogya katanya panas banget."

Saat ini memang bukan momen yang romantis sih, pikir Pradita. Yang romantis itu harusnya berdua di dalam payung di bawah hujan rintik-rintik. Kalau di bawah terik matahari sih ya jadinya tidak romantis.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

Next chapter