Ini adalah kedua kalinya Danu menginap di hotel, tapi ia tidak pernah mendapatkan telepon. Ini agak menyeramkan. Perlahan Danu berjalan menuju ke telepon itu. Ia ragu-ragu sejenak sebelum mengangkat telepon itu.
"Halo?" Hening. Danu menunggu seseorang di balik telepon untuk menjawabnya.
"Halo?" tanyanya lagi.
"Danu?" ucap seorang gadis yang sangat ia hafal suaranya. Danu langsung menghela napas lega. Syukurlah yang meneleponnya adalah manusia dan bukan makhluk astral.
"Rin? Ini Arini bukan?"
"I-iya, Nu. Ini Arini. Kamu lagi apa?"
Danu mendesah, masih antara lega dan agak kesal juga. Kenapa malah Arini yang menghubunginya? Ini sungguh di luar harapannya.
Pertanyaannya adalah: kenapa sekarang? Kenapa tidak sejak dulu Arini menghubunginya? Danu sudah terlanjur menolaknya di dalam hatinya.
"Aku lagi makan. Ada apa, Rin?" tanya Danu dengan nada datar.
"Uhm … a-aku cuman mau nyapa aja. Kamu sekamar sama siapa?"
"Sama Yudi."
"Oh."
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com