Bara memandang sinis ke arah Danu si biang kerok, bibit masalah, inti dari kekacauan, penyebar racun, penyebab bencana.
Rasanya belum puas saat di rumah sakit ia meninju wajah Danu. Bara masih ingin melancarkan beberapa pukulan ke wajahnya supaya cowok berengsek itu jera. Namun, ia masih harus menahan dirinya karena di ruangan ini terlalu banyak orang dan ada guru yang pasti akan memberinya sanksi apabila ia sampai terlibat baku hantam dengan Danu.
Bara harus bersabar agar sisi liar dari dirinya yang selama ini sudah ia kubur sejak lama, tidak akan muncul lagi. Ya, selama ini Bara tidak pernah memberitahu siapa pun, termasuk Pradita, bahwa ia adalah laki-laki yang mudah tersulut emosi.
Seperti waktu di rumah sakit, Bara tak bisa lagi menahan emosinya dan meninju Danu dengan sangat keras. Dan, jika sampai tempat itu terlalu sepi, Bara mungkin akan menyiksa Danu sampai babak belur.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com