Lusy segera berlari menuju pintu lift yang akan membawanya menuju apartemen tempat Steve berada. Dia tidak tahu kenapa dirinya bisa sebegitu paniknya pada pria brengsek yang telah merenggut keperawanannya itu. Beruntung, Lusy memiliki kunci cadangan untuk masuk ke unit milik Steve. Kunci yang diberikan Steve saat dirinya pulang dari malam pesta amal dan mereka menghabiskan malam-malam panjang dan penuh gairah bersama sampai menjelang pagi.
"Tuan, apa anda masih didalam?" Lusy mengetok pintu kamar mandi Steve yang sunyi tanpa suara.
"Lusy, cepat buka pintunya. Mungkin ujung relnya macet atau apa. Aku tidak bia melihatnya dari dalam." Ucapan Steve langsung diaksi Lusy dengan memeriksa mungkin ada yang tersangkut sesuatu. Ternyata memang benar, sandal yang menyangkut di rel membuat pintu macet tidak bisa dibuka. Lusy tersenyum geli melihatnya. Perempuan itu pun segera mengambil penghalangnya dan pintu bisa dibuka dengan lebar.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com