webnovel

II 233. Pemandu Gratis Tanpa Dibayar

Sambil menunggu pesanannya dengan duduk di kursi dan meja yang terbuat dari kayu, Lewis menatap wajah ayu Likha yang tidak henti-hentinya dia pandang. Perempuan yang merasa di tatap itu, pura-pura melihat ke arah lain.

"Bisakah kamu berhenti menatapku? Apakah ada yang aneh dengan wajahku?" Likha tidak tahan juga akhirnya langsung bertanya.

"Iya, " Jawab Lewis sambil tersenyum.

"Apa yang aneh? Ada sesuatu menempel di wajahku?" Likha meraba-raba wajahnya mencari sesuatu yang mungkin ada menempel disana.

"Wajahmu mengalihkan duniaku." Jawab Lewis dengan senyum memikatnya. Reflek wajah Likha memerah tersipu malu.

"Maksud kamu apa?" Likha mengerucutkan bibir menahan malu yang sudah membuat wajahnya merona merah.

"Entahlah, aku yang liar begini bisa mendapatkan istri bagaikan bidadari sepertimu, pasti di kehidupanku sebelumnya aku sudah melakukan banyak kebaikan sehingga dibalasnya d kehidupan yang sekarang." Jawab Lewis.

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com

ตอนถัดไป