"Aku ingin membawanya ke Italy untuk beberapa bulan. Bagaimana menurutmu?" Tanya Lewis.
"Uhukkkk …" Air minum yang masih berada di kerongkongannya tersembur keluar seiring kalimat yang diucapkan Lewis, bosnya.
"Kamu kenapa?" Tanya Lewis sambil mengernyitkan dahi.
"Ti-tidak apa-apa bos. Maksud bos, Likha adik saya mau diajak ikut ke Italy? Apa yang akan dia lakukan disana? Dia bukan wanita karir yang duduk dibelakang komputer. Keahliannya hanya menyuntik dan membuat pasien cepat sembuh." Sahut Niko.
"Justru itu yang aku butuhkan. Hari ini aku akan ke klab. Buat janji untuk aku dan adikmu bertemu besok pagi di kafe depan rumah sakit dia bekerja. Atau dimana saja yang dia bisa bertemu. Aku akan bicara sendiri padanya nanti." Lewis berkata dan langsung memutuskan panggilan sepihak. Tinggal Niko yang bengong melongo mendengar kalimat yang diucapkan bosnya.
"Likha, Likha, iya aku harus berbicara dengan Likha sekarang." Setelah sadar dari keterkejutannnya, Niko menghubungi Likha.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com