Namun, uang trilyunan menggelapkan pikirannya. Dia pun bersedia menjual anak perempuannya demi keuntungan bisnis semata.
Britney menggerutu kesal selama berkemas-kemas. Tujuannya ke Bali agar bisa bersenang-senang dan terbebas dari kekangan pria tua itu, hanyalah khayalan semata. Belum sehari sampai, sudah disuruh balik lagi. Britney membeli tiket perjalanan nomer satu dengan jam paling awal via online. Beruntung, saat ini bukan akhir pekan jadi tidak banyak yang bepergian untuk membeli tiket.
"Oh maaf …" Seorang pria tidak sengaja menabrak tubuh Britney yang sedang menggeret koper keluar dari hotel.
"Hati-hati dong kalau … " Tanpa menoleh terlebih dahulu, Britney dengan ketusnya mengumpat siapapun yang menabraknya. Bibirnya baru berhenti melanjutkan kalimat ketika ternyata yang menabraknya adalah seorang pria bule dengan rambut pirangnya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com