Calista menatap gelas yang ada disebelahnya dengan tatapan nanar. Tiba-tiba air matanya jatuh dan semakin deras hingga Calista membenamkan wajahnya diatas bantal agar tidak terdengar orang-orang disekitarnya.
Darren meninju keras-keras dinding yang ada diluar rumah sakit. Entah sejak kapan dia memiliki hati pada istri kontraknya. Yang pasti, sejak saat itu dia tidak pernah bisa melihat Calista terluka atau sendiri begitu saja. Dia selalu ingin menemaninya dan berada disisinya.
Darren menyisir rambutnya ke belakang dengan perasaan kacau balau. Dia tidak mungkin meninggalkan Calista seorang diri disini. Dan, Andrew pun sedang berada di luar kota urusan dinas baru berangkat tadi sore jadi tidak mungkin akan menjemput Calista pulang.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com