webnovel

Rupanya Anzu telah menyelesaikan tahap level 4

"Kau akan dianggap menyelundup di tempat ini. Karena sebelumnya hanya ras siluman yang bisa memasuki tempat ini. Apa yang terjadi pada penyelundup? kalian bisa membayangkannya sendiri" Agni santai menjawab pertanyaan Eve.

"Pasti ada jalan keluar di suatu tempat karena itu kau bisa keluar dan masuk sesuka hati di sini bukan?" Theodor menatap tajam dengan tatapan jangan bodohi kami.

"Memang ada. Karena itu bukan ide yang baik jika hanya untuk keluar, dia harus mengelurkan kemampuan legendaris itu" kekeh Agni.

Agni tidak pernah bilang tidak ada pintu keluar dari awal. Dia hanya menjawab apa saja yang ditanyakan padanya. Hanya itu saja.

"Amarru, Lucas. Keluarlah dengan bantuan Agni dan lindungi anak-anak" Hisashi memerintahkan.

"Baik" jawab keduanya serempak.

"Mereka hanya bisa menembus keluar tempat ini jika memiliki kekuatan batin level 5. Kabar buruknya, bahkan kekuatan batin kalian cuma level 0" Agni menjelaskan tidak mau lagi di pikir sebagai seorang pembohong.

"Makan saja buah itu" Lucas menunjuk ke arah buah di atas pohon tempat Anzu mengais makanan.

"Hey, lebih baik kalian membuat tanaman obat. Karena buah di sini sangat beracun jika dikonsumsi manusia" Agni panik ketika Lucas mulai mendekati pohon tersebut.

"Kau tidak sedang berbohong?" Lucas merasa Agni menyimpan banyak rahasia dari dia dan teman-temannya.

"Dia jujur dari awal" suara yang asing bagi Lucas, Theo, dan Eve terdengar.

Mereka menoleh ke arah hewan berbulu di samping Hisashi. Rupanya Anzu telah menyelesaikan tahap level 4 dan kini, penampilannya telah berubah perlahan.

Dari wujud anjing imut, berubah menjadi anjing berwajah gadis kecil yang manis.

"Selamat untukmu Anzu, tetapi kau harus bekerja keras lagi untuk mencapai level 10 dalam waktu seminggu" Agni tampak senang melihat pertumbuhan Anzu.

"Hey, hari sudah menjelang malam di sini. di mana kita akan tidur?" Eve menatap Agni dengan tatapan memelas.

"Kau tidak akan membiarkan seorang gadis sepertiku tidur disembarang tempat bukan?" kali ini tatapannya mengancam.

"Uh, kalian terlalu menuntut. Ikuti aku" protes Agni sambil memimpin jalan.

Sepanjang jalan bahkan di sepanjang bukit tidak terlihat tanda-tanda adanya penghuni dunia cermin bunga ini. Mereka jadi agak curiga pada Agni jadinya.

Langkah mereka kali ini mendekat ke arah hamparan danau yang sangat luas. Ternyata kehidupan penduduk dunia cermin bunga baru terlihat di sepanjang danau.

Bangunan-bangunan tempat tinggal, bangunan yang ditujukan untuk pusat pemerintahan, bahkan bangunan untuk tujuan komersial memenuhi sepanjang danau. Mereka sepertinya memiliki kemampuan ilmu meringankan tubuh. Buktinya, mereka berjalan menyusuri danau dengan kaki yang mengapung di atas air.

"Sekarang kalian paham, mengapa sejak tadi aku tidak menunjukkan di mana kalian harus bermalam?" Agni tersenyum ringan.

"Kalau kalian memiliki kemampuan melayang seperti mereka, mendapatkan tempat menginap itu, sangat memungkinkan" tambah Agni.

Kekuatan meringankan tubuh... datanglah untukku, Lucas, dan Theo... batin Eve tanpa ba bi bu.

"Woaaah!!" pekik ketakutan tertahan keluar dari bibir Theo dan Lucas karena tidak siap dengan kejutan yang diberikan Eve.

Hisashi dan Amarru saling menatap dan mengangguk satu sama lain. Bersama-sama menggunakan kemampuan mereka untuk melayang diudara.

"Ketika kalian bertiga dipandang tidak biasa oleh para penghuni di sini, acuhkan saja seolah kalian tidak melakukan kecerobohan apa pun" Agni memperingatkan sambil melangkah berjalan di atas air danau yang tenang.

"Memang mengapa?" Eve mulai merasa tindakannya kali ini akan mengundang mala petaka, yang tidak disengaja olehnya.

"Ketika mereka yang memiliki kemampuan tinggi melihat para pendatang yang tidak memiliki tingkatan batin apa pun, dapat berjalan di atas danau, jelas mereka akan punya segudang pertanyaan dalam kepala mereka" kata Agni tenang.

"Tuan Agni, senang bertemu kembali denganmu. Apa Tuan akan merekomendasikan mereka ke dalam klan?" sapa salah satu siluman yang tidak sengaja berpapasan dengan Agni.

"Ah, hewan roh di sana harus melalui beberapa rangkaian tahapan dahulu baru aku, akan membawanya untuk belajar" Agni tampak sopan pada siluman kambing di depannya.

Siluman kambing menoleh memerhatikan Anzu dengan tatapan penuh minat.

"Ah, level 4. Artinya tidak lama lagi Tuan bisa membawanya masuk" si siluman kambing menganggukan kepala.

"Maafkan ketidak sopananku Paman. tetapi hari sudah menjelang malam. Dan semua tamuku baru saja tiba dari perjalanan yang jauh. Jadi biarkan aku membawa mereka untuk beristirahat" pamit Agni sesopan mungkin.

Untung saja, siluman kambing di depannya bukanlah tipikal siluman yang memiliki kecenderungan suka menahan para pendatang baru. dia hanya memerhatikan tiga manusia di dekat Agni yang terlihat tanpa kemampuan ilmu batin, tetapi dapat mengambang dengan mulus di atas danau.

Mereka melewati rumah-rumah sederhana warga setempat, gedung pertokoan dan gedung pengobatan. Tampaknya peradapan di dunia cermin bunga adalah peradaban kuno. Sehingga, penampilan Eve, Theo, dan Lucas selalu menjadi bahan tontonan. Terlebih lagi, fakta mereka tidak memiliki kemampuan batin juga jadi pemicu, tersebarnya berita ke seluruh wilayah dalam semalam.

"Apa kalian sudah lapar?" Agni berhenti melangkah sejenak.

"Ung, apa di sini ada yang layak untuk kami makan?" Lucas tampak terkejut dengan pertanyaan sederhana Agni.

"Bahan makanan di sini diambil dari dunia kalian. Tentu saja kalian juga bisa memakan apa pun menu makanan yang dijual di sini" kekeh Agni cukup terkejut dengan pertanyaan Lucas.

"tetapi seperti yang kau katakan di awal kita datang kemari. Kami tidak ada uang" bisik Lucas perlahan.

"Aku tidak menyuruh kalian membayar makanan yang kalian pesan sendiri. Semua pendatang aku traktir jadi jangan cemas" mendengar kata-kata Agni, mata Lucas langsung berbinar-binar.

Kemudian dia sibuk menoleh ke sana kemari memerhatikan makanan apa saja yang dijajakan di sana.

"Ehm. tetapi jangan pikir kau bisa menguras seluruh uang yang aku punya ya," tegur Agni membuat semua orang disekitar Lucas tersenyum menahan tawa.

Mereka akhirnya memutuskan memasuki warung makanan sop iga sapi. Karena Agni berkata makanan ini sangat bagus bagi para pemula untuk mempersiapkan diri berlatih ilmu batin tahap awal. Terlebih lagi, hawa surga mampu mempercepat penyembuhan bagi para pelajar yang terluka saat berlatih.

Ketika mereka mulai merasa kenyang, Agni mengajak mereka ke area tempat tinggalnya. bungalo yang menyuguhkan beranda dengan pemandangan sangat indah membuat calon penghuninya merasa terpikat. Mereka mulai menentukan di pondok mana akan tinggal.

Saat semua mendapatkan tempat hunian yang cocok, mereka tidak langsung tidur tetapi lebih memilih untuk melihat pemandangan di beranda bersama-sama.

Kalau diingat-ingat... situasi nyaman dan damai seperti ini sangat jarang mereka dapatkan setelah mendapat teror dari Iblis Dokter gila. Jadi wajar kalau mereka ingin menikmati hari tenang ini bersama-sama.

"Ingatlah. Kita ke sini untuk menimba ilmu agar bisa keluar dari dunia cermin bunga tanpa rasa takut terhadap Iblis bernama Sergei. Jangan berleha-leha di sini terlalu lama. Ada orang lain yang cemas memikirkan keselamatan kita di sini" Hisashi jelas memperingatkan Eve, Theo dan Lucas agar lebih serius mempelajari ilmu batin.

"Bagus lah kalau kalian punya kesadaran yang cukup tinggi. Besok jam lima pagi, kita harus bergerak menuju padang bunga."

"Akan ada banyak tumbuhan yang bagus untuk kita olah menjadi ramuan obat atau bisa juga di olah sebagai penambah stamina" Agni jelas memiliki target karena sudah menentukan jadwal kegiatan para manusia ini keesokan harinya.

Next chapter