webnovel

CH.148 Penghabisan

Perang sudah mulai menuju babak utama dari semua ini. Kalau ada yang bertanya kenapa aku percaya diri walau yang datang untuk melawan kami ada 10000 orang kurang lebih juga pemimpin tertinggi mereka, maka jawabanku hanya satu, aku percaya kepada pasukan ini.

Memang kalau aku yang mengambil alih semuanya, bisa saja aku menghabisi semuanya sendiri dalam waktu yang relatif singkat. Namun semakin singkat diriku menghabisi semua pasukan itu, semakin lama diriku terbaring di atas kasur tanpa bisa melakukan apa pun.

"Semuanya, maju!!"

Yang tadi baru pemanasan saja, perang ini lebih penting dari perang yang tadi terjadi di dalam menara Imperial Arkness. Pertarungan ini sama sekali belum berakhir, malahan yang ini membuat semangatku semakin membara untuk memenangkan perang ini.

"Tunggu sebentar. Apa kita harus menyelesaikannya semua dengan bermain keras? Bukannya begitu, ra-tu Ki-o-ku."

Tidak perlu penjelasan atau apa pun lagi, sudah pasti yang berbicara itu adalah pemimpin tertinggi mereka. Aku langsung saja terbang untuk bertemunya muka dengan muka bertatapan satu sama lain. Semangatku sudah memuncak saat itu.

"Apa yang sebenarnya kau inginkan dari semuanya ini? Ingin menghancurkan dunia, mengadu domba satu pihak dengan pihak yang lain. Apa semua ini adalah mainan buatmu?"

"Hahaha, kalau begitu aku ganti tanya ulang. Apa kau dalam posisi yang layak setelah merencanakan untuk menumpas habis Imperial Arknessku ini?"

"Memang apa salahnya membasmi yang jahat? Kalian sejak awal sudah mencari masalah terlebih dahulu."

Aku tidak bisa menahan diriku lagi untuk langsung menghajarnya, tetapi untung ada Koshiyu dibelakangku yang menahanku. Kalau saja tidak ada Koshiyu yang menghentikanku, perang akan pecah dalam keadaan kacau balau dan berantakan tanpa rencana.

"Pftt, kalau begitu katakan kepada, apa alasan sebenarnya Imperial Arkness ini dibentuk? Memangnya kau yang sebagai generasi baru ini tahu sejarahnya?"

"Jangan remehkan diriku. Aku sudah mengetahui semua sejarah tentang Imperial Arknessmu yang busuk itu."

"Ckckck, jangan menilai seseorang atau sesuatu dari satu sudut pandang saja. Coba tempatkanlah dirimu dalam posisi kami, kau pasti akan mengerti alasan sebenarnya."

Pria ini memang cukup mengesalkan juga. Dia sengaja memang memainkan kata-kata untuk membuatku kesal kepadanya dan akhirnya tindakanku menjadi kalau untuk melawannya. Kurasa memang semua ini tidak bisa dihindari.

"Sudahlah, kami tidak perlu mendengar ocehanmu lebih lanjut lagi. Yang kami tahu hanyalah kau melakukan semua hal buruk itu kepada kami dan itu membuat kami tidak bisa menahan diri untuk menghadapimu."

"Semangat yang bagus, semangat yang bagus. Aku apresiasi keniatanmu dan keberanian dirimu sebagai perempuan untuk melawan orang yang lebih kuat darimu ini. Cukup terkejut aku."

Orang ini lama-lama berbicara yang membuatku muak saja. Kurasa pembicaraan sudah tidak mampu untuk menghentikan semuanya ini. Sekarang, kembali ke rencana awal dan tumpas habis mereka tanpa pengampunan.

"Sudah cukup aku mendengarkan ocehanmu. Semuanya, serang!!"

Perang langsung pecah di antara dua pihak ini. Namun di antara aku dan Koshiyu, melawan pemimpin Imperial Arkness ini, kami belum bergerak sama sekali untuk menyerang satu sama lain. Bukannya aku ragu-ragu untuk menyerangnya, tetapi siapa yang menyerang duluan, dialah yang akan kalah duluan.

"Hee… kenapa tidak menyerangku? Apa kalian takut kepadaku?"

"Takut? Pfftt sedetik pun itu tidak pernah terbesit dalam diriku. Yang aku lakukan adalah menunggu, aku tidak mau terjebak dalam rencanamu yang licik itu."

"Cukup cerdas ratu yang satu ini. Benar, kalau kau maju pasti kau akan mati sekejap oleh lingkaran sihir jebakan yang sudah kupasang."

Kenapa orang ini malah memberi tahuku tentang rencananya? Apa dia memang sengaja memancingku untuk menyerangnya supaya aku membuktikan ucapannya betul atau tidak? Atau malah jangan-jangan dia menggunakan rencana yang satu ini untuk mengecoh diriku?

Pemikirannya sangat rumit, sulit buatku untuk memprediksi gerakan selanjutnya juga rencana yang dia pikirkan. Kali ini akan jadi pertarungan yang sulit dimenangkan bahkan ketika aku melakukan hal-hal yang diluar batasku.

"Cih, sudah kuduga kau akan berbuat licik."

"Apa salahnya aku berbuat seperti ini? Namanya juga perlindungan diri bukan?"

"Bukan, itu adalah tindakan pecundang."

"Kalau begitu biarkan aku yang menyerang dulu sebagai laki-laki."

Di saat itu sebenarnya aku sudah siap untuk melawan dirinya, tetapi tiba-tiba Koshiyu berpindah menjadi di depanku menutupiku. Tidak perlu bertanya sebenarnya aku sudah tahu motifnya, yaitu untuk melindungi aku.

"Apa yang kau lakukan Koshiyu? Biarkan aku melawannya."

"Tidak, siapa pun yang mau menyakiti istri tercintaku harus melewati aku terlebih dahulu."

"Ya ampun, perang seperti ini pun kalian masih bisa merayu satu sama lain? Hebat."

Jujur diriku sudah sangat ingin menonjok mukanya, menyayat tubuhnya, dan membuatnya tersiksa sebelum akhirnya kubunuh ketika dia memohon kepadaku untuk melepaskannya. Namun egoku tidak boleh besar yang membuat masalah akan membesar. Bukan hanya untukku, tetapi untuk Koshiyu dan semua orang termasuk anak-anakku.

"Tidak usah banyak berkata. Sesama lelaki kita seharusnya adu kekuatan. Lelaki berbicara lewat kekuatannya."

"Ide yang bagus, ayo kita mulai. LesfiaraHes."

Tiba-tiba muncul sebuah sihir badai api yang membuat kita langsung mundur dari tempat kita berdiri terbang. Serangan itu tidak berhenti sampai di situ saja, orang itu langsung menyerang lagi dari atas kita. Kurasa dia memanfaatkan kemampuan teleportasinya.

"Igniathan."

Sebuah naga api dibalut api muncul di langit yang luas ini. Kurasa dia sudah memulai menyerang dengan bukan hanya sihir, tetapi dengan mengandalkan kemampuan monster. Aku tahu jelas ini adalah monster bukan sihir karena pergerakan mana dalam tubuh monster berbeda dengan sebatas sihir saja.

"Jangan lawan yang itu. Itu adalah monster. Nue, serang!!"

Jangan dikatakan bahwa yang punya monster hanya dia, aku pun berhasil membuat empat monster yang kuat ke dalam timku. Setidaknya Nue sanggup melawan monster yang seperti ini walau kalau dilihat kastanya yang berbeda.

Pemimpin Imperial Arkness itu hanya bisa tersenyum dengan arogan sambil terbang tinggi di atas kami. Kurasa dia ingin menunjukkan betapa inferiornya diri kami dibanding dirinya yang punya sihir jauh lebih kuat.

"Kalahkan dia!!"

Walau begitu, aku tetap percaya kepada Nue yang lebih lama bersamaku selama ini. Nue yang berjuang mati-matian akhirnya berhasil walau dia harus menyelesaikan tugasnya dalam keadaan sekarat dan luka parah.

"Koshiyu, tolong lawan dia, aku akan menyembuhkan Nue."

"Tentu saja, ini kesempatan untuk menyerang balik."

Nue yang sedang kusembuhkan dengan mantra sihir Hiiru bahkan Gure-Hiiru menjadi kembali normal. Kondisi yang sudah sembuh bukan berarti stamina yang dia keluarkan tadi juga ikut pulih. Sekarang yang dia bisa lakukan hanyalah beristirahat.

"Guaslasn."

Koshiyu memang tidak punya pedang secara fisik sepertiku yang punya Etaribun, tetapi dia bisa membentuk pedang menggunakan sihir dengan mencampurkan dua cabang sihir Air dan Daun secara bersamaan yang membentuk Angin.

Secara tidak langsung Koshiyu menggunakan teknik pedang yang dulu dia pernah pelajari bersama denganku. Entah kenapa ketika di saat terpojok seperti ini, dia malah menguasai bahkan hampir 100 persen. Memang ketika orang dipojokkan dan terpaksa maka dia akan mengeluarkan kemampuan terbaiknya.

"Ugh! Hebat. Hebat sekali suami dari ratu Kioku. Kau berhasil melawanku dalam keadaanku yang masih sepuluh persen kekuatan asliku."

Tunggu, sepuluh persen saja!? Bahkan kekuatan yang bisa melukai Nue dan membuat Koshiyu terpojok hanya sepuluh persen dari kekuatan aslinya? Apa dia hanya menggertak kami supaya moral kami melawan dia menurun? Kuharap tidak.

"Koshiyu sayang, jangan memaksakan diri. Kau sudah kelelahan, biar aku saja yang melawannya."

"Tidak, sekali aku sudah mengucapkan janjiku, maka aku akan tepati. Sebelum dia mengalahkanku, aku tidak akan membiarkan dia melawan Kioku."

Sebenarnya seberapa persistennya Koshiyu ini untuk melindungiku yang bahkan tahu dia tidak akan menang melawan pemimpin Imperial Arkness ini? Hal terakhir yang aku inginkan hanyalah supaya Koshiyu tidak dibunuh ditangan penyihir Kejahatan itu.

Namun di saat yang menegangkan ini, aku tiba-tiba mendengar sorakan dari bawah kami. Sebuah sorakan yang sangat nyaring, tetapi membuat hatiku bergembira atasnya. Benar, itu adalah sorakan kemenangan pihak kami melawan pihak musuh.

"Hahaha, sekarang tunjukkan sifat aroganmu tadi setelah mengetahui semua penyihir Imperial Arkness sudah kami tumpas selain dirimu."

"Kau mengira hanya dengan menghabisi sampah-sampah itu kalian akan menang melawanku? Bahkan sampai semua dari kalian melawanku bersamaan, kalian tidak akan menang dariku."

Mendengar itu aku hanya bisa mendecakkan lidahku terhadap sifat arogannya masih masih membumbung tinggi. Sebenarnya memang dia tidak akan takut karena kekuatannya sudah melebihi pemikiran kami semua.

Yang kami bisa harapkan di sini hanyalah menang darinya dalam segala kondisi yang akan terjadi. Menang darinya saja sudah cukup membuatku senang. Apalagi kalau aku berhasil membuat semua orang berbahagia tanpa ada korban jiwa lagi.

"Kalau begitu ayo kita buktikan pihak kami yang akan menang, atau kau seorang diri yang tersisa yang akan menang."

"Hahaha, ayo, siapa takut."

Lagi-lagi Koshiyu maju melawannya dengan sihir jarak dekat dan pedang. Pertarungan itu hanya aku bisa tonton dari kejauhan sambil berharap Koshiyu tidak sampai mati di tangan orang itu. Itu hal terakhir dalam hidupku yang akan membuatku merana.

"Kau begitu lemah, sebaiknya kuakhiri ini saja. Fisimora."

Entah dari mana munculnya, tetapi tiba-tiba muncul ribuan pedang di belakang penyihir itu yang siap menghantam Koshiyu yang membuatnya tercabik-cabik dan mati. Aku yang menyadari itu langsung saja bertindak dengan cepat.

"Tidak!!"

Batasan diriku langsung kulepas dan kekuatan dewiku muncul untuk sekali lagi dengan cepatnya. Dengan mantra sihir LeFiera, ditambah Guast juga dorongan dari sayap yang terbentuk oleh kekuatan dewi, aku langsung terbang menuju Koshiyu untuk melindunginya.

Aku langsung memeluknya erat-erat dan menutupi diri kita dalam sayapku ini. Untung saja sayap itu bisa menahan serangan ribuan pedang itu walau harus aku menahan rasa sakit ini. Kurasa memang sudah saatnya aku mengambil alih melawan orang ini.

"Koshiyu sayang, maafkan aku. Kurasa sudah saatnya aku menangani ini sendirian."

"Tapi-."

Tidak ingin membuatnya membantah rencanaku ini, aku langsung membuatnya pingsan dan langsung memberi kode kepada salah satu temanku untuk menangkap Koshiyu yang jauh bebas dari langit yang tinggi ini.

"Katakan siapa namamu?"

"Namaku? Panggil saja aku Kanasado Voileirus. Aku dikenal dengan sebutan Lord V."

"Baiklah V kita selesaikan perang ini."

ตอนถัดไป