Di kamarnya, Erza bergeumul dengan selimutnya, bergerak ke sana kemari bak ulat dengan selimut melilit tubuhnya, panas di wajahnya nggak kunjung reda dan pikirannya masih berputar-putar pada sore itu, semakin lama dia mikirin sore itu, semakin jelas gambaran yang selama ini kabur dan dia pun yakin kalau kemarin sore itu nyata.
Kepala Erza menyembul keluar dari balik selimut, dia ingat kalau dia ninggalin Ardy di depan rumah, apakah pacarnya itu masih di sana nungguin dia? Mereka kan mau pergi ke rumah Hendri. Erza ngacak helaian lembutnya, dia nggak tahu udah berapa lama dia bergelut di dalam selimut, dia nggak mau Ardy pergi tapi ledakan malu masih dia rasakan.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com