Siang, hari Selasa di villa puncak Bogor. Nadira dan Abim masih bermalas-malasan di atas kasur dengan asyik menonton televisi. Televisi tersebut menampilkan acara komedi sehingga keduanya menonton dengan dipenuhi canda tawa dan saling gemas.
Dira tidur di paha Abim, sedangkan Abim duduk dengan bersandar di kepala kasur. Lelaki itu jarang ikut tertawa karena tidak terlalu memperhatikan acara komedi tersebut. Dunia Abim berpusat pada wajah istrinya yang sesekali tertawa geli karena kelucuan acara tv.
Abim mengelus-elus rambut Nadira sejak tadi. Ia akan tertawa ketika Nadira tertawa. Penyebab Abim tertawa bukanlah isi acara tv, namun melihat Nadira tertawa, tawa istrinya itu jadi otomatis menulas padanya.
"Mas.."
"Hm?"
"Kita pulang jam berapa sih nanti? Bukannya kamu besok udah harus kerja yah?" Tanya Dira.
"Masa sekarang?"
"Aku nurut kamu aja, kan kamu yang nyetir."
"Gapapa, aku mh santai kalau perihal nyetir."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com