Ian langsung maju menghampiri Adi Kus yang perlahan mulai bangkit lagi. Dilemparkannya tinjunya ke hidung Adi Kus dengan kencang. Adi Kus terjatuh lagi dan keluar darah segar dari lubang hidungnya. Tanpa menunggu Adi Kus bangun, Ian langsung menghampirinya dan meninju tulang pipinya. Sadar bahwa dirinya kalah fisik dengan Ian, Adi Kus mengambil pecahan kaca yang ada didekatnya. Tanpa pikir panjang, diayunkannya tangannya yang sedang memegang pecahan kaca itu, ditusukkannya ke area perut sebelah kiri Ian. “Aaa!” teriak Ian kesakitan. Pecahan kaca itu masuk menembus ke dalam lapisan demi lapisan perut Ian.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com