"Jika kita mempunyai kesempatan kedua, maka gunakan itu sebaik mungkin. Sebab tak semua orang bisa memberikan kesempatan ketiga untuk memperbaiki kesalahan." Kalimat itu terdengar berulang kali masuk ke dalam lubang telinga gadis yang kini duduk sembari menyeruput kopi susu hangat di depannya. Kedatangan tamu penting seperti ini tentu mengundang banyak suara dan mata untuk mengarah padanya. Kayla Jovanka datang menyambangi ruang kerja Davira malam-malam begini. Mencegah kepergian gadis itu untuk segera kembali ke rumahnya.
Kayla tak banyak berbicara. Ia hanya berkeliling memanjakan mata menatap segala arsitektur dan tata ruang kerja yang baginya begitu indah juga rapi. Selera khas dari seorang Davira Faranisa. Kayla masih mengingat itu dengan jelas. Semua terekam di dalam memorinya hingga kini. Bagaimana ia membenci gadis itu? Juga bagaimana ia mulai menaruh simpati dan empati padanya?
Support your favorite authors and translators in webnovel.com