webnovel

66. Selamat Datang Harapan

Di bawah sebuah pohon besar dengan satu lampu jalanan yang menjadi penerang utama, dua insan manusia ini berada. Ditemani kerikan jangkrik yang kian tegas memecah keheningan malam, Davira tak mampu berucap apapun lagi. Ia memilih bungkam untuk saat ini. Semua yang dirasa olehnya hanyalah sebuah perasaan aneh yang tak mampir dideskripsikan. Davira merasa ada yang aneh dengan dirinya, rasanya sesuatu mulai bercampur aduk di dalam sana. Ia tak bisa banyak berkata apapun lagi, semua terkesan begitu tiba-tiba tanpa ada perencanaan dan aba-aba untuk mempersiapkan hatinya. Salahkah ia berada di posisi ini sekarang? Raffa datang padanya dan membatalkan kontrak mereka. Membuat hatinya kacau balau tak mampu didefinisikan keadaannya lagi. Sekarang? Melihat Adam berdiri bahkan berjalan untuk memeluknya adalah sebuah mukjizat yang luar biasa tak pernah ia sangka-sangka sebelumnya. Semua kini terasa bak seperti tipuan untuk dirinya.

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com

ตอนถัดไป