Satu persatu buku tebal di depannya ia hitung dengan teliti. Seakan tak ingin melakukan kesalahan sedikitpun, Davira hanya memusatkan tatapan dan konsentrasinya untuk segera menyelesaikan satu tugas yang diberikan oleh sang guru. Perpustakaan sekolah sudah menjadi tempat terbaik yang sering ia kunjungi beberapa minggu terakhir ini. Terkadang gadis itu hanya datang sekadar berkunjung untuk membaca dan merekatkan otak sejenak. Menyisih dari keramaian yang ada dan mengganggu untuk menenangkan jiwa dan raganya. Terkadang pula, ia datang sebab seseorang menyuruhnya. Guru mata pelajaran apapun. Davira bukan ketua kelas, namun ia wakil yang ditunjuk oleh si remaja gila sahabat dekatnya, Arka Aditya. Persetanan memang remaja itu selalu saja merepotkan dirinya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com