Davira menghentikan langkah kala ujung sepatu hitamnya sudah berada di depan pintu dengan lubang sekat kaca di tengahnya. Aroma khas rumah sakit sudah tercium jelas di kedua lubang hidungnya. Sesekali remaja sebaya dengannya menepuk pundaknya perlahan—untuk meyakinkan Davira bahwa Larisa akan baik-baik saja—
"Dokter, gimana keadaan teman saya?" ucap Davira kala seorang pria tua berjas putih bersih dan berpenampilan layaknya dokter keluar dari ruangan secara tiba-tiba.
"Baik-baik saja, kalian tak perlu khawatir. Dia hanya kelelahan saja," jawabnya tersenyum ramah.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com